Kadin Akan Bawa Indonesia Jadi Garda Terdepan Penerapan Teknologi Blockchain di Asia Tenggara

Oleh : Ridwan | Senin, 29 Juli 2019 - 13:38 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengajak Blockchain Asia Forum (BAF) untuk mengkaji penerapan teknologi "Blockchain" untuk berbagai sektor industri.

Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P. Roeslani mengatakan, saat ini, teknologi Blockchain merupakan tren global yang akan berdampak besar untuk keberlangsungan bisnis ke depan.

"Dalam ekonomi global, mereka yang dapat memanfaatkan teknologi dan inovasi dalam seluruh rantai nilai akan mendapatkan posisi terbaik dalam daya saing global," kata Rosan dalam seminar "Global Blockchain Investment Summit" di Jakarta, Senin (29/7).

Blockchain adalah teknologi yang tidak menggunakan pihak ketiga dalam suatu proses pertukaran data pada proses transaksi. Teknologi ini tidak dikelola oleh satu organisasi, tapi oleh banyak institusi yang disebarkan secara publik.

Menurut Rosan, teknologi blockchain memiliki potensi luar biasa untuk melakukan transformasi di sektor finansial dan sektor-sektor lainnya, terutama terkait pembaruan dalam sistem transaksi.

"Perusahaan berskala besar dan sedang yang berkembang di dunia digital ini sedang mendalami maupun mengembangkan layanan teknologi ini agar tetap berperan di pasar yang kompetitif," katanya.

Indonesia, lanjut dia, termasuk berada di garda depan dalam inisiatif penerapan teknologi blockchain di kawasan Asia Tenggara. Sejumlah perusahaan nasional mulai menerapkan teknologi berbasis blockchain, diantaranya Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri, Bank Danamon, dan Bank Permata.

Melihat skala ekonomi nasional yang besar serta potensi penerapan teknologi blockchain yang lintas sektoral, Rosan optimistis pengembangan teknologi itu dapat mendukung posisi Indonesia sebagai sentra teknologi regional.

"Indonesia memang terhitung relatif di tahap awal pengembangan blockchain. Tapi peluang yang tersedia sangat terbuka, walaupun masih ada sejumlah tantangan yang signifikan," katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Logistik dan Pengelolaan Rantai Pasokan Rico Rustombi mengungkapkan bahwa sistem blockchain memudahkan pencatatan transaksi, membuat transaksi lebih transparan, efisien sekaligus lebih aman.

Menurutnya, sistem ini tidak tergantung kepada server karena setiap komunitas terkoneksi satu sama lainnya.

"Jadi in prinsip sulit untuk pihak manapun melakukan kecurangan dalam mata rantai informasi, karena blockchain di kenal dengan distributed ledeger," kata Rico.

Dalam kesempatan tersebut, Kadin Indonesia bersama BAF meluncurkan teknologi Blockchain Center of Excellence and Education (BCEE).

"Melalui BCEE, Kadin Indonesia membantu para pelaku usaha mendapatkan informasi dan panduan tentang teknologi blockchain, bagiamana teknologi ini bisa diterapkan di berbagai sektor usaha. BCEE bisa memfasilitasi pelatihan hingga studi banding penerapan blockchain," kata Rico.