Pemikiran Darmono di Mata Tokoh

Oleh : Candra Mata | Minggu, 07 Juli 2019 - 11:09 WIB

INDUSTRY co.id - Jakarta, Praktisi Pendidikan Setyono Djuandi Darmono atau biasa disebut Darmono kembali menuangkan ide dan pemikirannya dalam sebuah buku yang berjudul "Bringing Civilizations Together" di menara Batavia beberapa waktu lalu.

Dalam buku yang keenamnya ini, Darmono menuangkan gagasan dan ide mengenai manusia, etika, teknologi, politik, dan elemen-elemen kehidupan lainnya. 

Dibuku ini juga Darmono menitik tekankan kepada human processing factory dalam mempertegas gagasannya bahwa membina manusia adalah kunci peradaban.

Konsep pemikiran Darmono dalam bukunya merupakan upaya menghadapi tantangan jaman saat ini, khususnya dalam menghadapi revolusi industri 4.0.

Saat ini, mutlak diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang kompetitif, salah satunya melalui pembinaan atau Pendidikan yang tepat guna dalam menghadapi . perubahan jaman.

Dimana mentalitas dan sikap dari peserta didik dibina untuk tidak mudah pasrah terhadap keadaan. Keterampilan terus diasah untuk bisa bekerja multiskill sesuai dengan kebutuhan industri.

Gagasan besar dalam buku ini juga sesuai dengan langkah pemerintah yang tengah mengintensifkan pendidikan vokasi link & match.

Beberapa tokoh memberikan penilaian terhadap buku tersebut, seperti Prof Rhenald Kasali, pakar ekonomi dan bisnis yang menilai salah satu kekuatan pemikiran yang dituangkan Darmono dalam bukunya terletak pada konsistensinya menempatkan faktor manusia sebagai dimensi utama peradaban yang berpijak pada etika atau keluhuran budi.

Selain Prof. Rhenald Kasali, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD juga menilai buku karya Darmono ini merupakan buah hasil ramuan dari pengalaman dan perenungan yang mendalam. selain bagus dan perlu, buku ini juga disajikan dengan narasi yang enak dibaca.

sementara itu mantan Gubernur Lemhanas , Budi Soesilo Supandji mengatakan buku ini wajib dibaca siapa saja yang akan memimpin bangsa ini terutama dalam mengolah tata ruang yang penuh tantangan  dan hambatan terkait sumber daya manusia dalam menyongsong era industri 4.0.

"Apa Yang disampaikan pak Darmono telah memberikan inspirasi bagi kita semua khususnya terkait tata ruang. Pemikiran sangat diperlukan bukan hanya akademis namun juga ditataran praktis. Kedua, beliau juga memberikan gambaran antara kekuatan Jawa dan luar Jawa dengan menjadikan Singapura sebagai role model," ungkapnya

Setyono Djuandi Darmono atau yang akrab disebut Darmono merupakan Founder dan Chairman Jababeka grup. perusahaan kawasan industri terbesar di Asia Tenggara.

Selain dalam dunia bisnis, Darmono juga aktif dalam dunia sosial, seperti dalam Yayasan Tidar Heritage-bertujuan merevitalisasi dan mengembangkan komunitas di kawasan Candi Borobudur dan daerah sekitarnya, dan Yayasan Pendidikan Universitas Presiden-bergerak dalam dunia pendidikan untuk meningkatkan standar pendidikan internasional bagi generasi muda yang kurang mampu di tanah air.