INDUSTRY.co.id - 

Jakarta - Pergerakan secara teknikal IHSG membentuk pola Northern star dengan potensi pulled back upper bollinger bands. Kondisi pergerakan IHSG masih dibawah trend bearish sehingga bayangan terkoreksi jangka waktu dekat masih cukup besar.

"Indikator RSI bergerak cukup mahal dengan Stochastic yang menjenuh ada area overbought. Sehingga kami proyeksikan IHSG akan bergerak kembali mencoba menguat tertahan dengan support resistance 6310-6400," ujar Lanjar Nafi analis Reliance Sekuritas Indonesia di Jakarta, Selasa (2/7/2019).

Saham-saham yang masih dapat dicermati yakni; SMGR, HMSP, UNVR, BBTN, JSMR, LPKR, MNCN, SCMA.

IHSG (+0.33%) ditutup menguat 21.06 kelevel 6379.69 dengan aksi beli investor cukup besar dilevel 761.92 Miliar rupiah. Penguatan ini tertahan setelah sempat cukup optimis diawal sesi. Turunnya indeks Manufakturing PMI yang menjadi acuan kinerja sektor manufaktur menjadi faktor utama. Indeks Manufakturing PMI indonesia rilis dibawah ekspektasi 50.6 berbanding 51.6 diperiode sebelumnya. Selain itu data inflasi Indonesia juga rilis diawal bulan dengan Inflasi YoY melambat kelevel 3.28% pada bulan Juni. Kenaikan harga makanan tidak mampu menopang pertumbuhan inflasi dikarenakan pertumbuhan harga transportasi yang melambat cukup signifikan dari 3.58% menjadi 1.91% YoY pada bulan Juni 2019.

Forecast pertumbuhan indonesia oleh Bank Dunia menahan pada optimisme ekuitas di Indonesia dimana Bank Dunia memotong proyeksi pertumbuhan ekonomi menjadi 5.1% ditahun 2019 dari ekspektasi awal sebesar 5.2% dengan inflasi yang diproyeksikan finis mendekati level 3%. Rupiah ditutup menguat 0.10% kelevel Rp14.112 per USD.