Bahaya Hipertensi pada Ibu Hamil

Oleh : Herry Barus | Kamis, 27 Juni 2019 - 08:00 WIB

INDUSTRY.co.id - Purwakarta-Kehamilan merupakan hal yang ditunggu tunggu bagi sebuah pasangan, untuk itu perlu persiapan fisik dan mental serta pengetahuan tentang nutrisi, tumbuh kembang bayi, dan konsultasi kesehatan sangat penting karena dapat mempengaruhi pertumbuhan dan kesehatan janin.

Seminar Ilmiah ini menghadirkan pembicara, antara lain ; dr. Tia Indriana,SpOG, dr. Anggia F. Riziamuti, Sp.A, M. Kes , dan dr. Gracia Merryane R.G.R., SpOG. Acara ini juga dihadiri oleh Ibu Hj Yeyen selaku ketua IBI wilayah Purwakarta. Peserta seminar dihadiri sebanyak 120 bidan yang berasal dari Karawang, Subang, dan Garut.

Ibu Hajjah Yeyen berharap kegiatan ini dapat memberikan pengalaman kepada para bidan untuk bisa meminimalisir tingkat kematian ibu dan bayi dan bisa melaksanakan pekerjaan nya sesuai dengan aturan sehingga kualitas bidan dapat diperbaiki.

dr. Tia menjelaskan bahwa "hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah salah satu indikator kehamilan beresiko tinggi. Oleh karena itu, kondisi ini wajib diwaspadai oleh seluruh ibu hamil". dr. Tia menambahkan bahwa "Hipertensi dalam kehamilan bisa saja ringan, namun jika tidak segera ditangani secara tepat bisa mengakibatkan masalah serius bahkan mengancam nyawa baik ibu maupun janin yang dikandungnya".

Sehingga menimbulkan berbagai dampak negatif antara lain seperti ; pertumbuhan janin yang terhambat, kelahiran prematur, sampai dapat mengakibatkan bayi meninggal dalam kandungan, tutupnya.

Sementara itu disesi acara dr. Anggia menjelaskan, saat dilahirkan, bayi akan segera memasuki masa transisi untuk mampu bernapas sendiri. Sayangnya, tidak semua bayi bisa beradaptasi dengan baik. Jika bayi mengalami kondisi tersebut, maka resusitasi bayi baru lahir perlu dilakukan untuk membantu pernapasannya, hingga bayi mampu bernapas sendiri, katanya dipaparkan lebih lanjut.

"Umumnya saat bayi baru dilahirkan dokter dan tim medis akan mengeringkan tubuh bayi dan menyelimutinya, menjaga suhu agar tetap hangat dan menempatkan bayi pada posisi yang benar. Kemudian  berikan aliran oksigen kepada bayi baru lahir, sambil dilakukan observasi atau pemantauan pada bayi yang baru lahir,"paparnya dijelaskan lebih lengkap.

Sementara itu di sesi akhir dr. Gracia memberikan penjelasan kepada peserta perihal infertilitas (kemandulan) pada wanita, bahwa Infertilitas adalah kegagalan untuk hamil setelah sekitar satu tahun melakukan hubungan seksual tanpa menggunakan kondom. Kondisi ini dapat mempengaruhi sekitar 15% pasangan pada usia reproduksi.

Kemandulan dapat disebabkan oleh masalah pada suami atau istri, atau kombinasi faktor - faktor yang dapat mengganggu kehamilan.

Di akhir acara saat sesi tanya jawab diberikan kesempatan oleh para peserta dari ciwangi bidan Annisa yang menanyakan, "apakah ada cara lain untuk pasangan infertilitas selain yang saya tahu yaitu dengan obat kesuburan dan bayi tabung?"

Pertanyaan dijawab oleh dr. Gracia bahwa selain dua cara tadi bisa dilakukan juga dengan cara inseminasi buatan, yaitu dengan cara menyuntikan sperma langsung ke rahim dengan bantuan kateter. Tingkat keberhasilan inseminasi buatan lebih tinggi daripada metode lain.

“Prosedurnya sangat sederhana dan cocok untuk orang dengan kondisi sperma berkualitas rendah atau untuk wanita yang menghasilkan antibodi terhadap sperma,” tutupnya.