Kemendag Miliki Empat Strategi Jaga Stabilitas Harga Bapok

Oleh : Amazon Dalimunthe | Selasa, 14 Mei 2019 - 20:26 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta-Kementerian Perdagangan (Kemendag) memiliki empat strategi jitu untuk menjaga stabilitas harga bapok (bahan pokok).Hal ini diungkapkan Sekjen Departemen Perdagangan Karyanto Suprih dalam Forum Merdeka Barat (FMB) 9 yang diselenggarakan di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Senin (13/5/2019).

Menurut Karyanto, Strategi Stabilisasi Harga yang dilakukan dengan empat cara, yaitu  penguatan regulasi (penetapan HET/harga eceran tertinggi), pemantauan dan pengawasan, penatalaksanaan, rakornas bahan pokok, dan upaya khusus.

Untuk penyediaan bahan pokok menghadapi hari-hari besar aagama tahun 2019, Karyanto mengatakan bahwa strategi pertama penguatan regulasi adalah adanya Perpres Penetapan dan penyimpanan Bapokting (bahan pokok dan penting). Selanjutnya Kemendag menetapkan harga acuan.

”Harga acuan itu penting agar harga-harga ada batasnya dan dapat dikendalikan,” tukasnya.

Untuk itu, ia menambahkan ada penetapan HET beras, harga khusus,  pendaftaran pelaku usaha distribusi Bapok, penataan dan pembinaan gudang, pencantuman label kemasan beras.

Ia melanjutkan bahwa strategi kedua adalah pemantauan dan pelaksanaan dengan emantauan kondisi harga dan ketersediaan bapok oleh Eselon I beserta jajaran Kemendag.

”Hal ini bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi dan Pemkab/Kota serta pengawasan oleh Satgas Pangan di seluruh Indonesia khususnya pada periode HKBN (Hari Besar Keagamaan Nasional),” ujarnya lagi.

Menurutnya, pengawasan ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga bapok secara intensif di 205 pasar rakyat yang ada di 82 kabupaten/kota. Sedangkan periodenya adalah dari 24 Mei hingga 4 Juni 2019.

Untuk strategi yang ketiga yaitu penatalaksanaan yang berupa koordinasi dengan pemda, instansi terkait, dan pelaku usaha.

”Juga fasilitasi BUMN dan pelaku usaha,” tambahnya. Ada Rakornas (rapat koordinasi nasional) bapok yang dilaksanakan di bandung (20 Maret 2019). Juga ada Rakorda  (rapat koordinasi daerah) di 34 ibukota provinsi yang berlangsung pada periode April-Mei 2019," lanjutnya.

Sedangkan strategi keempat adalah upaya khusus dengan melakukan penetrasi ke pasar rakyat jika terjadi gejolak harga bapok. Selain itu ada operasi pasar bawang putih yang dilaksanakan di 13 provinsi.

“Dari hasil pemantauan di lapangan yang telah kami lakukan, pasokan bahan pokok dan ketersediaannya cukup. Sehingga harga-harganya tetap stabil dan terjaga,” tegasnya. (AMZ)