PLN Perkuat Sistem Kelistrikan Pengembangan Kawasan Bekasi

Oleh : Irvan AF | Jumat, 03 Maret 2017 - 11:32 WIB

INDUSTRY.co.id, Bekasi - PLN memperkuat sistem kelistrikan dalam rangka pengembangan daerah dan kawasan industri di wilayah Bekasi, Jawa Barat serta sekitarnya dengan membangun Gas Insulated Substation Tegangan Ekstra Tinggi (GISTET) 500 kiloVolt.

"GISTET 500 kV Tambun akan dibangun pada areal seluas 5,3 hektare yang membutuhkan waktu konstruksi 18-24 bulan," kata Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat, Murtaqi Syamsuddin, dalam acara peresmian pembangunan GISTET 500 kV Tambun dan GIS 150 kV Tambun II di Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (3/3/2017).

GISTET itu akan memiliki kapasitas trafo interbus dari tegangan 500kV yang dikonversi menjadi tegangan 150 kV dengan kapasitas 2x500 Mega Volt Ampere (MVA) pada tahap awal, dan selanjutnya sampai pada total 4x500 MVA.

Sementara itu, General Manager Unit Induk Pembangunan PLN Robert Aprianto Purba memaparkan, GIS 150 kV Tambun juga dipersiapkan trafo daya yang melayani masyarakat sekitar lokasi Gardu Induk dengan kapasitas 2x60 MVA pada tahap awal dan dapat dikembangkan menjadi total 4x60 MVA sesuai kebutuhan warga masyarakat dan dunia industri di sekitar lokasi GISTET.

"Dengan ketersediaan pasokan energi yang cukup, kami yakin daerah Kotamadya Bekasi dan wilayah industri di sekitarnya akan mendapatkan pasokan listrik yang cukup dan diharapkan dapat memacu pertumbuhan perekonomian di sekitar lokasi ini," katanya.

Ia mengingatkan bahwa saat ini, pelayanan listrik yang mengelilingi daerah Jabodetabek yang selama ini trafo interbus 500/150 kV sudah berbeban lebih dari 80 persen, bakal berkurang bebannya dengan beroperasinya trafo interbus 2x500 MVA di Tambun ini.

Seluruh hal tersebut, lanjutnya, merupakan bentuk pelayanan PLN sebagai akibat dari kebutuhan energi listrik warga masyarakat dan dunia industri di sekitar 3 persen per tahun.

Pembangunan GISTET 500 kV Tambun termasuk pembangunan GITET 500 kV Duri Kosambi dan Deltamas yang merupakan bagian dari program 35.000 MW yang disalurkan melalui 46.000 kilometer sirkuit (kms) jaringan transmisi dan 109.000 MVA gardu induk.

Sedangkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Bekasi, Tri Adhianto, di beberapa daerah memang ada yang mengalami krisis listrik, padahal perkembangan seperti kawasan industri di Bekasi sangat luar biasa karena menarik banyak investasi yang masuk.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Asosiasi Perusahaan Batu Bara Indonesia (APBI) Supriatna Suhala meminta kepada PLN agar menyerap hasil batu bara sebagai operasional menghasilkan energi.

"Harusnya PLN menyerap semua hasil batu bara tanpa mempermasalahkan soal harga, karena nilainya masih di bawah dari minyak dan gas," kata Supriatna di Jakarta, Rabu (1/3).

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa harga batu bara masih rendah dibandingkan dengan minyak dan gas yang biasanya digunakan oleh PLN sebagai bahan bakar, sehingga secara materi tidak akan membuat kerugian.