119 Petugas KPPS Meninggal Tersebar di 25 Provinsi

Oleh : Herry Barus | Rabu, 24 April 2019 - 10:00 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Komisi Pemilihan Umum menyatakan petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) yang meninggal saat menjalankan tugas bertambah menjadi  119 orang yang tersebar di 25 provinsi se-Indonesia.

"Berdasarkan data yang dihimpun hingga pukul 16.30 WIB, petugas kami yang mengalami kedukaan ada 667 orang, 119 meninggal dunia, 548 sakit, yang tersebar di 25 provinsi," kata Komisioner KPU Viryan Aziz di Gedung KPU,  Jakarta, Selasa (23/4/2019)

Viryan mengatakan santunan untuk keluarga petugas KPPS yang meninggal menjadi prioritas.

Terkait hasil pertemuan dengan Kementerian Keuangan soal santunan untuk keluarga petugas KPPS yang dilakukan pagi tadi, kata dia, Kemenkeu menyatakan akan memberikan santunan, tetapi untuk urusan teknis keuangan belum bisa diungkapkan.

Sejumlah pemerintah provinsi yang akan memberikan santunan kepada keluarga pahlawan demokrasi itu juga diapresiasi.

KPU juga menyampaikan terima kasih kepada pemda yang memberikan jaminan biaya pelayanan kesehatan untuk petugas KPPS yang sakit serta adanya petugas kesehatan untuk siaga di lokasi penghitungan tingkat kecamatan.

Rekapitulasi masih berjalan di tingkat kecamatan saat ini dan diharapkan petugas KPPS yang meninggal karena kelelahan tidak bertambah.

"Kami harap korban tidak terus berjatuhan, rekan-rekan kami. Katakanlah semoga korban yang meninggal dunia dan sakit tidak bertambah," ucap Viryan.

Seperti diberitakan sebelumnya, Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno menjenguk Fatmawati, relawan yang mengalami kecelakaan setelah bertugas tiga hari tiga malam mengawal C1 di Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara. Menurut Sandi, kunjungannya ke rumah Fatmawati sebagai bentuk rasa peduli terhadap para relawan yang telah bekerja mengawal demokrasi.

“Ibu Fatma bertugas tiga hari tiga malam. Kelelahan dan dalam perjalanan pulang kecelakaan kakinya menderita cedera,” kata Sandi, Selasa (23/4/2019).

Saat dijenguk Sandi, kondisi Fatma masih belum bisa berjalan dan belum diperiksa ke Puskesmas. Rencananya, Fatma akan diurus oleh relawan lainnya.

“Karena kemungkinan retak atau mungkin ada bagian dari tulangnya dislokasi jadi beliau masih merasakan sakit sekali,” ujar Sandi.