Kemenperin Pastikan Bisnis Industri Olahan Kelapa di Indonesia Masih Sangat Prospektif

Oleh : Ridwan | Sabtu, 20 April 2019 - 11:05 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) terus fokus mendorong sektor industri pengolahan kelapa di Tanah Air.

"Selain karena potensi alamnya yang melimpah, produk hilirisasi industri kita harus berbasis bahan baku dalam negeri dengan kualitas yang mampu kompetitif di pasar ekspor," kata Direktur Jenderal IKMA Kemenperin Gati Wibawaningsih di Jakarta (20/4).

Menurutnya, produk turunan kelapa sudah memberikan kontribusi nilai ekspor yang lebih besar jika dibandingkan dengan ekspor buah kelapa utuh. 

Berdasarkan data BPS tahun 2017 menunjukkan bahwa nilai ekspor buah kelapa sebesar USD121,9 juta, sedangkan nilai ekspor produk turunan kelapa mencapai USD1,2 miliar yang terdiri dari coco fibre, copra, desicated coconut, coconut cream, coconut sheel, charcoal dan coconut activate carbon.

Kemenperin mencatat, Indonesia merupakan negara penghasil kelapa terbesar di dunia di atas Filipina, India, Srilanka, dan Brasil. 

Sementara itu, merujuk data BPS tahun 2017,  luas area pohon kelapa mencapai 3,65 juta ha atau 14,58 persen dari 25,05 juta ha total areal perkebunan di Indonesia, dengan total produksi tanaman kelapa sebesar 2,87 juta ton.

Sedangkan, berdasarkan data Asian and Pasific Coconut Community (2018), jumlah petani yang terlibat dalam agribisnis kelapa sebanyak 5,09 juta rumah tangga.

Lebih lanjut, Gati mengungkapkan, bisnis industri pengolahan kelapa di Indonesia masih prospektif dan terus berkembang di beberapa wilayah seperti Riau, Sulawesi Utara, Gorontalo, Jambi, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, dan Maluku Utara. 

Beberapa waktu lalu, Ditjen IKMA Kemenperin dan Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara bersinergi membangun sentra IKM Kelapa Terpadu di Desa Acango, Kabupaten Halmahera Barat. 

Sentra IKM ini diharapkan menjadi fasilitas pengembangan potensi kelapa di Halmahera Barat serta mampu menghasilkan berbagai komoditi produk turunan kelapa.

"Dari sentra tersebut, diharapkan dapat dihasilkan berbagai komoditas seperti arang batok kelapa, serta berbagai macam produk dari sabut kelapa, gula merah baik gula batok maupun gula semut, air kelapa (nata de coco, kecap), dan minyak goreng," tutup Gati.