Pemimpin Perusahaan Punya Jiwa Fleksibilitas Pacu Kesuksesan Usaha

Oleh : Wiyanto | Kamis, 11 April 2019 - 16:44 WIB

INDUSTRY.co.id

Jakarta - Pimimpin perusahaan diminta mempunyai jiwa fleksibilitas untuk tetap mengeksiskan tujuannya sampai meskipun dengan cara yang berbeda. Tidak sedikit yang sukses dengan cara fleksibilitas tersebut.

Coach Aisya Yuhanida Noor, seorang psikolog menjelaskan contoh sikap fleksibilitas itu terjadi pada sebuah perusahaan taksi konvensional. Meskipun digempur taksi berbasis online, taksi konvensional tersebut masih eksis sampai sekarang.

"Masih ingat ribuan taksi yang demo di depan DPR, terjadi anarkis, perusahaan taksi tersebut dihujat. Tapi perusahaan punya jiwa fleksibilitas yang mengantarkan taksi tersebut masih tetap jalan," katanya di acara Neuroleadership, Kubik Leadership di Jakarta, Kamis (11/4/2019).

Menurut dia, menjadi pemimpin diawali mengenali diri masing masing, apakah selama ini termasuk pemimpin yang fleksibel, yang mampu melihat kemungkinan kemungkinan dan menghadirkan alternatif baru atau malah cenderung kaku, rigid dan tidak mau berubah sama sekali.

Coach Aisya mengingatkan, bagi pemimpin yang kaku, selain hidupnya dipenuhi dengan kesulitan juga berdampak buruk pada kesehatan. Pemimpin yang kaku pun tidak disukai tim, rekan kerja dan lingkungan, untuk itu segeralah lakukan intervensi pada otak, dan bagian otak yang berperan untuk fleksibel adalah Gyrus Cingulatus.

Coach Aisya menyampaikan bagaimana cara kerja Cingulatus melalui permainan sederhana yang menarik sehingga peserta dapat memahami dengan mudah.

Selain itu pun ia memberikan tips yang dapat dipraktekkan di kehidupan sehari hari agar peserta semakin fleksibel.

"Kenali limit panas biasanya adanya berfikir mengekang, berfikir negatif dan ramalan buruk. Menemukan ragam alternatif ragam alasan," katanya.