Kementan Genjot Serapan Gabah Petani Wilayah Jawa Timur

Oleh : Wiyanto | Rabu, 10 April 2019 - 09:32 WIB

INDUSTRY.co.id

Untuk mendorong percepatan sergap, Kementerian Pertanian keliling daerah dan saat ini di Bondowoso. Diharapkan harga tidak jatuh.

"Kita semua mempunyai misi besar untuk mewujudkan ketahanan pangan. Pertama dari aspek ketersediaan, kedua aspek keterjangkauan, dan ketiga adalah stabilisasi harga dan pasokan," ujar Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (Kementan), Agung Hendriadi saat rapat koordinasi Serap Gabah Petani (Sergap) di Kantor Subdivre Jember, Bondowoso. Selasa (9/4/2019).

Agung yang didampingi Kepala Pusat Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Andriko Noto Susanto, berkeliling ke wilayah Jember sampai Bondowoso untuk memantau sergap dan harga yang terjadi di lapangan.

"Kalau harga sampai jatuh, petani akan beralih ke komoditas lain, akibatnya ketersediaan pangan berkurang dan berimplikasi terhadap ketahanan pangan wilayah dan nasional," tambah Agung.

Menurut Agung, potensi serapan oleh Bulog kepada petani dapat bersumber dari 2 pintu, pertama dari Mitra berupa gabah langsung ke UPGB dan beras tidak langsung dari LUPM, dan kedua dari Mitra Bulog berupa gabah (gudang filial) dan beras (gudang Bulog).

Pada tahun 2018 lalu, Bulog Divre Jatim mampu menyerap 1.000 ton setara beras per hari, tahun ini diharapkan bisa naik atau minimal bisa mempertahankan.

Bulog Divre Jatim menyatakan bahwa target dan realisasi pengadaan gabah-beras di Jatim belum signifikan namun akan terus ditingkatkan.

"Realisasi Jatim sampai 8 April 2019 baru mencapai 10.400 ton, sementara sisa target masih ada 340 ribu yang harus kita kejar sampai Desember 2019," ujar Cecep Anjinandian, Wakadivre Bulog Jatim.