INDI 4.0 Jadi Acuan Kemenperin Ukur Kesiapan Industri Masuk Era Digitalisasi

Oleh : Ridwan | Selasa, 19 Maret 2019 - 21:06 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Kementerian Perindustrian terus memacu kesiapan sektor manufaktur nasional dalam memasuki era industri 4.0 khususnya lima sektor yang telah menjadi prioritas berdasarkan peta jalan Making Indonesia 4.0 yaitu industri makanan dan minuman, tekstil dan pakaian, otomotif, elektronika, dan kimia.

"Kami telah menyusun Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0), yang merupakan indeks acuan bagi industri dan pemerintah dalam mengukur tingkat kesiapan industri bertransformasi menuju industri 4.0 di Indonesia," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin, Ngakan Timur Antara di Jakarta, Selasa (19/3).

Salah satu tahapan untuk mensosialisasikan dan menerapkan INDI 4.0, Kemenperin aktif menggelar Workshop Self Assessment INDI 4.0. Kali ini, kegiatan tersebut diikuti sebanyak 100 peserta yang meliputi 50 peserta dari sektor industri makanan minuman serta 50 peserta dari sektor industri elektronika. 

Sebelumnya, Kemenperin telah menyelenggarakan lokakarya tersebut, dengan mengundang 112 perusahaan yang mewakili lima sektor manufaktur prioritas industri 4.0. Agenda serupa akan terus dilanjutkan.

"Workshop Self Assessment INDI 4.0 ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dalam mengukur kesiapannya industri dalam melakukan transformasi menuju industri 4.0," terang Ngakan. 

Selain itu, tambah Ngakan, diharapkan para peserta akan tergambarkan mengenai posisi kesiapan industrinya saat ini.

"Dari assessment INDI 4.0 ini, akan diberikan award 4.0 kepada industri yang telah mencapai level tertentu dan memiliki journey industri 4.0 di perusahaannya," imbuhnya. 

Nantinya, tim Kemenperin melakukan kunjungan terhadap perusahaan yang masuk dalam kategori tersebut sebagai kandidat penerima award 4.0. Pemberian penghargaan bakal diserahkan saat peluncuran INDI 4.0.

"INDI 4.0 ini rencananya di-launching secara resmi oleh Bapak Presiden Joko Widodo dan Bapak Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam acara bertajuk Indonesia Industrial Summit 2019 pada tanggal 4-6 April 2019 di ICE, BSD Serpong," papar Ngakan. 

Sejak diluncurkannya Making Indonesia 4.0 oleh Presiden Joko Widodo pada April 2018, Kemenperin telah menghasilkan beberapa kebijakan strategis dalam upaya implementasi program prioritas peta jalan tersebut, antara lain perumusan insentif fiskal berupa Super Deductible Tax untuk perusahaan yang berinvestasi melaksanakan kegiatan litbang inovasi serta pendidikan dan pelatihan vokasi.

Selanjutnya, menelurkan program e-Smart IKM memanfaatkan e-commerce melalui marketplace sehingga dapat memperluas pasarnya. "Kami juga terus mendorong kegiatan rekayasa litbang dan memfasilitasi pembangunan pusat inovasi industri 4.0," imbuhnya.

Kemenperin pun melakukan penunjukkan Lighthouse of Industry 4.0 sebagai upaya pemilihan perusahaan-perusahaan champion pada masing-masing sektor prioritas untuk menjadi percontohan penerapan teknologi industri 4.0. 

Kemudian, melaksanakan pelatihan untuk mencetak manager dan tenaga ahli transformasi industri 4.0, serta saat ini proses perumusan INDI 4.0.