Ditjen Tanaman Pangan Salurkan Benih ke Petani Jagung

Oleh : Wiyanto | Rabu, 20 Februari 2019 - 13:49 WIB

INDUSTRY.co.id -

Sragen - Panen jagung kembali dilaksanakan di Kabupaten Sragen dengan mengundang Dirjen Tanaman Pangan Kementan, Sumarjo Gatot Irianto. Pelaksanaan panen di Desa Dawung, Kecamatan Jenar, Kabupaten Sragen. Luas yang dipanen sekitar 250 ha dari luas hamparan 1.800 ha. Hasil panen saat ini cukup bagus sekitar 7 ton/ha.

Kegiatan panen ini sebagai wujud hasil semangat petani yang tinggi untuk tetap memaksimalkan penanaman jagung. Pada kesempatan tersebut hadir juga wakil Bupati Sragen, Kadistan Sragen, Dandim dan beberapa jajaran terkait. Eka Rini Mumpuni, Kadistan Sragen berharap pada masa panen jagung ini tidak ada perbedaan harga yang signifikan sebelum dan sesudah panen raya. Mengingat biasanya harga jagung turun saat panen raya. Harga jagung saat ini mulai turun dari Rp 5.000/kg menjadi Rp. 4.000/kg.

Gatot Irianto sangat mengapresiasi atas hasil kerja petani jagung di Sragen. Agar petani semakin bersemangat pemerintah akan memberi bantuan benih jagung, dryer uv serta corn sheller. Tapi perlu diingat setelah benih didrop ke petani kami minta petani berkomitmen segera tanam.

Kita harus menggalakan pertanaman jagung ini, karena sangat menguntungkan. Apalagi Bapak Menteri Pertanian ingin kita bisa ekspor 500.000 ton di tahun ini. Gatot menyayangkan berita bahwa peternak jagung mengeluh harga mahal kaena tidak ada stok. Kenyataannya kita lihat disini hamparan jagung luas sekali dan siap panen semua. Di Kabupaten lainnya pun begitu, semua sedang panen saat ini.

Mengantisipasi jatuhnya harga saat panen raya, ada beberapa hal yang diupayakan pemerintah. Pada kesempatan ini kami minta Bisi menyerap jagung petani disini dengan harga Rp 4.050/kg. Kalau kita hitung keuntungannya cukup lumayan Rp 50/kg. Kami juga memberikan bantuan dryer. Pemerintah daerah tinggal siapkan gudangnya saja. Dengan adanya gudang bisa menyimpan hasil panen sampai 2 bulan. Kita jual setelah panen raya pasti harga sudah tinggi lagi.

"Selain itu buatlah pabrik pakan ternak mini, bisa juga dibuat olahan. Jadi, beberapa alternatif ini bisa kita lakukan sebagai langkah antisipatif pada saat harga jatuh karena panen raya," pungkas Gatot.