Rusia Hibahkan Alat Kesehatan untuk RS Persahabatan

Oleh : Herry Barus | Sabtu, 15 Desember 2018 - 08:37 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Pemerintah Federasi Rusia memberikan hibah alat kesehatan berupa satu unit mesin Elektrokardiogram (EKG) dan dua unit tensimeter untuk Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan.

Hibah alat kesehatan itu diserahkan oleh Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia Lyudmila Georgievna Vorobieva dan Duta Besar Federasi Rusia untuk ASEAN Alexander Ivanov kepada Direktur Utama RSUP Persahabatan Mohammad Ali Toha di Jakarta, Jumat (14/12/2018)

Elektrokardiogram (EKG) adalah tes sederhana untuk mengukur dan merekam aktivitas listrik jantung.

"Kedutaan Besar Rusia di Indonesia selalu bersedia memberikan bantuan yang diperlukan untuk mengembangkan kerja sama kedua negara, termasuk di bidang kesehatan," ujar Dubes Lyudmila.

Rusia memang tidak bisa dilepaskan dari sejarah RSUP Persahabatan.

Rumah sakit yang awalnya merupakan rumah sakit satelit dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo ini dibangun oleh para insinyur Rusia pada 1961.

Penyerahan bantuan rumah sakit secara resmi oleh pemerintah Rusia kepada pemerintah Indonesia dilakukan pada 7 November 1963. Para tanggal tersebut kemudian diperingati sebagai hari jadi RSUP Persahabatan, yang dirayakan setiap tahun dengan kehadiran perwakilan pemerintah Rusia sebagai tamu tetap.

"Rumah sakit ini telah menjadi simbol persahabatan yang kuat antara Rusia dan Indonesia, dan saya bangga RSUP Persahabatan telah berkembang menjadi salah satu pusat medis nasional dengan spesialisasi penyakit pernapasan," ujarnya kepada awak media.

Dubes Lyudmila juga mengapresiasi kepemimpinan dan administrasi RSUP Persahabatan yang terus merawat warisan Rusia dan mempertahankan fasilitas yang telah terpasang di rumah sakit tersebut lebih dari 50 tahun.

"Saya tahu masih ada elevator dan mesin cuci warisan Rusia yang masih bisa digunakan sampai sekarang," katanya.

Direktur Utama RSUP Persahabatan Mohammad Ali Toha berharap pemberian hibah alat kesehatan dari pemerintah Rusia dapat menjadi momentum meningkatkan kerja sama kedua negara dalam bidang kesehatan.

Ia ingin dokter-dokter Indonesia dan Rusia dapat mengikuti program pertukaran untuk transfer pengetahuan dan pembelajaran tentang kemajuan teknologi di bidang kedokteran.

"Seperti kita ketahui bahwa Rusia sangat berhasil dalam penanggulangan TBC, dan Indonesia adalah negara terbanyak kedua penderita TBC-nya. Jadi kita ingin belajar bagaimana agar rumah sakit bisa lebih berperan dalam mempercepat eliminasi TBC di Tanah Air," kata dr. Ali.

Ia berharap kerja sama tersebut dapat segera direalisasikan untuk menyambut Peringatan 70 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Rusia pada 2020.

"Katanya Presiden Rusia Vladimir Putin tahun depan mau ke Indonesia, jadi mungkin realisasi kerja sama ini bisa dipercepat. Kami sudah mendapat undangan untuk mengirim dokter ke Rusia," kata dr. Ali.

Baca juga: Indonesia-Rusia bahas kerja sama ekonomi Baca juga: Kecintaan Rusia pada Indonesia tak pernah pudar Baca juga: Menlu RI-Rusia bertemu bahas kerja sama bilateral.