Visions of Peace Jadi Tema Lomba Karya Seni Film, Lukisan dan Puisi

Oleh : amazon dalimunthe | Rabu, 12 Desember 2018 - 11:41 WIB

INDUSTRY.co.id - JAKARTA — Dalam rangkaian peringatan Hari Toleransi Sedunia yang jatuh tanggal 10 Desember setiap tahunnya, Majelis Adat Budaya Keraton Nusantara (Madukara), Menara62 Muhammadiyah dan International Festivals Group, menggelar ajang penghargaan bertajuk ‘Visions of Peace’. Digelar hasil kerjasama Indonesia dan Amerika, ‘Visions of Peace’ berlangsung selama satu tahun ini merupakan festival yang berfokus mencari karya-karya seni, seperti di antaranya film, lukisan, fotografi, puisi, tarian, cerita pendek, stand up comedy, dan lain-lain.

Festival yang ditujukan untuk anak usia 6-18 tahun, ini telah diadakan di empat kota di Indonesia, yakni Yogyakarta, Makassar, Semarang, dan Jakarta. Sedangkan Bogor dan Bandung sedang dalam masa penjurian. Adapun, dalam waktu dekat akan diadakan di Surabaya, Bali, Palu dan Surakarta.

“Festival ini memiliki misi untuk menggunakan cara-cara kreatif untuk mempromosikan perdamaian,“ kata Damien Dematra, salah seorang pendiri ‘Visions of Peace’ di Aula KH Ahmad Dahlan, Gedung Pimpinan Pusat Muhammadiyah, ‪Jl. Menteng Raya No. 62 Jakarta Pusat, Selasa (11/12/2018).

Damien Dematra membeberkan total peserta 625 untuk kota Jakarta, yang kemudian dipilih 25 finalis dan setelah itu dipilih tiga juara. “Juara I diberikan kepada Adrieo Ramadhan dengan karya gambar ‘Perdamaian’ dari SMP Muhammadiyah 10, Juara II jatuh kepada Sirli Fitriani dengan karya puisi ‘Esensi Perdamaian’ dari SMK Muhammadiyah, dan Juara III diberikan kepada Dance Project dari SD Muhammadiyah 49, “ bebernya.

Menurut Imam Prihadiyoko, pimpinan Menara62, perdamaian merupakan sesuatu yang merupakan esensial dan sesuai dengan prinsip Muhammadiyah yaitu, “Membawa Perdamaian Bagi Semua Orang”.

Sementara itu Ketua Umum Majelis Adat Budaya Keraton Nusantara (Madukara), Sri Anglung Prabu Punta Djajanagara Cakrabuana Girinata mengatakan, generasi sekarang seharusnya malu pada generasi muda yang bisa menciptakan karya-karya indah dan memahami arti perdamaian dari hati.

Adapun, Cheryl Halpern selaku founder mengatakan merupakan sebuah kebangaan baginya untuk bisa bersama para anak muda Indonesia yang mengikutkan karyanya sebagai bentuk ekspresi mereka atas visi hari esok yang lebih baik.“Saya merasa sangat tersentuh melihat karya-karya anak muda Indonesia yang terpilih sebagai finalis dan saya menghargai Natasha Dematra yang membantu menerjemahkan puisi para finalis,” tuturnya.

Ia pun mengucapkan selamat dan terimakasih kepada para pemenang atas karyanya yang sangat berarti tentang perdamaian. “Saya berharap kedepannya akan lebih banyak lagi anak muda Indonesia yang membawa visi perdamaian ini kepada seluruh generasi muda Indonesia,“ tutupnya (AMZ)