Mendag Evaluasi Kinerja ITPC dan Atase Perdagangan

Oleh : Herry Barus | Rabu, 22 Februari 2017 - 05:13 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Menteri Perdagangan Enggartiaso Lukita akan mengevaluasi kinerja "Indonesia Trade Promotion Center" (ITPC) dan Atase Perdagangan (Atdag) yang ada di berbagai negara, termasuk membuka perwakilan tersebut untuk wilayah yang potensial untuk ekspor.

Dalam jumpa pers Rapat Kerja Kementerian Perdagangan di Jakarta, Enggartiasto menjelaskan bahwa evaluasi kinerja tersebut termasuk langkah untuk menutup atau memindahkan ITPC dan Atase Perdagangan yang sudah tidak lagi bisa berkembang.

"Kami akan evaluasi, termasuk ITPC dan Atdag yang bilamana perdagangannya mau kita naikkan itu sudah tidak mungkin. Jika seperti itu, kami tidak ragu untuk menutup dan kita pindahkan," kata Enggartiasto, Selasa (21/2/2017)

Tercatat, berdasarkan laman Kementerian Perdagangan, saat ini ada sebanyak 19 ITPC dan 25 Atase Perdagangan yang tersebar di berbagai belahan dunia. Nantinya, akan ada perubahan orientasi kerja ITPC dan Atase Perdagangan untuk memberikan manfaat hubungan dagang berkelanjutan.

"Pameran masih dilaksanakan, akan tetapi pameran yang selektif dan bisa dikerjasamakan dengan pihak swasta. Yang kami minta adalah kegiatan ekonomi dalam satu tahun, harus ada hubungan dagang yang berkelanjutan," ujar Enggartiasto.

Enggartiasto menambahkan, Presiden Joko Widodo telah memerintahkan pihaknya untuk membuka pasar-pasar ekspor baru. Beberapa pasar baru tujuan ekspor tersebut antara lain adalah Afrika, Timur Tengah, Eurasia, India dan Pakistan.

"Kita akan lihat, ITPC dan Atase Perdagangan kita ada di mana. Kita akan tempatkan atau membuka baru," tutur Enggartiasto.

Kemendag menargetkan peningkatan ekspor nonmigas pada 2017 sebesar 5,6 persen meskipun kondisi perekonomian global dinilai masih cenderung melambat. Sementara pada Rencana Pemerintah Jangka Menengah (RPJM), target tersebut tercatat sebesar 11,9 persen.

Salah satu upaya untuk menaikkan kinerja ekspor Indonesia adalah dengan melakukan optimalisasi kinerja instrumen yang dimiliki oleh pemerintah seperti ITPC dan Atase Perdagangan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sepanjang tahun 2016, nilai ekspor Indonesia tercatat mencapai 144,43 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau menurun 3,95 persen dibandingkan 2015 yang sebesar 150,36 miliar dolar AS.

Sedangkan ekspor ekspor nonmigas mencapai 131,35 miliar dolar AS atau turun 0,34 persen, dari sebelumnya 131,79 miliar dolar AS.

Tercatat, secara keseluruhan neraca perdagangan Indonesia pada 2016 mengantongi surplus sebesar 8,78 miliar dolar AS. Neraca nonmigas tercatat surplus 14,42 miliar dolar AS, sementara neraca migas defisit 5,63 miliar dolar AS untuk periode Januari-Desember 2016.