Obligasi Diperkirakan Naik

Oleh : Wiyanto | Kamis, 15 November 2018 - 07:18 WIB

INDUSTRY.co.id

Jakarta - Pergerakan imbal hasil obligasi AS yang cenderung mendatar seiring dengan rilis data inflasi AS yang sesuai ekspektasi diharapkan dapat mengurangi asumsi kenaikan lebih cepat dari suku bunga The Fed. Dengan demikian, diharapkan dapat membantu pasar obligasi dalam negeri untuk kembali bergerak naik.

"Diharapkan aksi jual dapat lebih berkurang untuk mengurangi tekanan pada pasar obligasi dalam negeri. Meski demikian, tetap cermati dan waspadai terhadap sentimen yang dapat membawa pasar obligasi melemah kembali," ujar analis Pasar Modal Reza Priyambada di Jakarta, Kamis (15/11/2018).

Pasca melemah, laju pasar obligasi mampu bergerak positif. Adanya sejumlah sentimen positif dari dalam negeri yang diantaranya penguatan Rupiah memberikan imbas positif pada pergerakan pasar obligasi dalam negeri. Adapun untuk pergerakan masing-masing tenor ialah untuk tenor pendek (1-4 tahun) imbal hasilnya rata-rata turun 0,48 bps; tenor menengah (5-7 tahun) turun 3,19 bps; dan panjang (8-30 tahun) turun 2,26 bps.

Laju pasar obligasi cenderung bergerak turun. Pada FR0063 yang memiliki waktu jatuh tempo ±5 tahun dengan harga 91,20% memiliki imbal hasil 7,99% atau turun 0,04 bps dari sebelumnya di harga 91,06% memiliki imbal hasil 8,03%. Untuk FR0075 yang memiliki waktu jatuh tempo ±20 tahun dengan harga 90,68% memiliki imbal hasil 8,49% atau turun 0,13 bps dari sehari sebelumnya di harga 89,53% memiliki imbal hasil 8,62%.

Pada Rabu (14/11), rata-rata harga obligasi Pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price naik 0,33 bps di level 107,81 dari sebelumnya di level 107,45. Adapun, rata-rata harga obligasi korporasi yang tercermin pada INDOBeX Corporate Clean Price naik 0,06 bps di level 104,56 dari sebelumnya di level 104,49. Sementara itu, pergerakan imbal hasil SUN 10Yr berada di level 8,238% dari sebelumnya di level 8,240% dan US Govn’t bond 10Yr di level 3,14% dari sebelumnya di level 3,17% sehingga spread di level kisaran 509,7 bps lebih tinggi dari sebelumnya 506,8.

Sementara pada laju imbal hasil obligasi korporasi, pergerakannya berbalik turun. Pada obligasi korporasi dengan rating AAA dimana imbal hasil untuk tenor 9-10 bergerak di kisaran level 9,92%-9,93%. Pada rating AA dengan tenor 9-10 tahun di kisaran 10,35%-10,45%. Pada rating A dengan tenor 9-10 tahun di kisaran 11,87%-11,99%, dan pada rating BBB di kisaran 14,50%-14,68%.