Kegiatan Lake Toba Cultura Week 2018 di Sepang Malaysia

Oleh : Herry Barus | Selasa, 13 November 2018 - 19:00 WIB

INDUSTRY.co.id - Sepang- Proyeksi UNWTO yang dituangkan dalam UNWTO’s Tourism 2020 Vision menunjukkan bahwa prospek perkembangan sektor pariwisata di masa depan sangat cerah dan menjanjikan karena pada tahun 2020 jumlah kunjungan wisatawan internasional diperkirakan akan mencapai lebih dari 1,56 milyar.

Dari jumlah tersebut sebanyak 397 juta wisatawan, atau sekitar 25%-nya, akan mengalir ke kawasan Asia Pasifik. Indonesia harus berusaha keras merebut pasar di dunia pariwisata internasional, terutama di kawasan Asia Pasifik, dalam rangka mencapai target pariwisata nasional yaitu 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara dan 275 juta perjalanan wisatawan nusantara di tahun 2019.

Di sisi lain, Danau Toba sebagai salah satu dari 10 Destinasi Wisata Prioritas, juga harus “bersaing” dengan destinasi prioritas lain dan seluruh destinasi wisata di Indonesia untuk merebut pasar wisman.

Saat ini, Malaysia menempati urutan kedua dari 16 fokus pasar utama Indonesia penyumbang perolehan wisman. Dan bagi Kawasan Pariwisata Danau Toba, Malaysia adalah negara pasar utama yang menempati posisi sebagai pasar terbesar asal wisman, sehingga perlu perhatian khusus dalam mengembangkan promosi dan pemasaran untuk pasar Malaysia sebagai upaya meningkatkan kunjungan wisman asal Malaysia.

Untuk tujuan itu sekaligus raising awareness penerbangan langsung dari Kuala Lumpur ke Kawasan Danau Toba di tahun 2018 ini, Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) dan Kementerian Pariwisata mengadakan kegiatan cultural show di Malaysia, dengan tajuk Lake Toba Cultura Week 2018, pada tanggal 9-13 November 2018, bertempat di Departure Hall, Level 3, KLIA2, Sepang Malaysia.

Kegiatan yang dibagi menjadi dua sesi, yaitu sesi siang (11.00-12.30) dan sesi sore (15.30-17.00), akan mengangkat seni dan budaya Batak yang hidup dan berkembang di Kawasan Danau Toba melalui penampilan tari-tarian tradisonal, lagu-lagu daerah, musik tradisional dan seni tenun

Ulos yang merupakan kain tradisional Batak. Dalam kesempatan ini, BPODT menggandeng Sanggar Dolok Sipiak dari Parapat,  Kabupaten Simalungun, yang mengirimkan delegasi keseniannya sebagai tindak lanjut dari pembinaan sanggar-sanggar seni di Kawasan yang telah dilaksanakan oleh BPODT melalui dukungan pementasan berjadwal di beberapa titik di Kawasan Danau Toba. 

Lake Toba Cultura Week 2018, sebagai sebuah kegiatan promosi pariwisata bernilai strategis untuk meningkatkan kunjungan wisman ke Indonesia, khususnya dari Malaysia. Lokasi kegiatan di KLIA2, yang dikunjungi 58 juta orang di tahun 2017, diharapkan menjadi lokasi yang tepat untuk melakukan promosi Danau Toba dalam bentuk penampilan berbagai kegiatan seni budaya dari wilayah Danau Toba, untuk menarik wisman berkunjung dalam rangka meningkatkan jumlah kunjungan Malaysia ke Indonesia.

Oleh karena itu, selain kegiatan pentas seni budaya, dilakukan juga pemutaran video promosi serta pembukaan information desk yang akan memberikan pelayanan informasi pariwisata di Kawasan Danau Toba.

Lake Toba Cultura Week 2018 juga merupakan upaya penyebar luasan informasi adanya perkembangan aksesibilitas terbaru yaitu penerbangan langsung dari Kuala Lumpur (Subang dan KLIA2) ke Bandara Internasional Silangit di Tapanuli Utara, Kawasan Danau Toba. Penerbangan langsung ini diharapkan dapat menarik minat lebih calon wisman Malaysia untuk berkunjung ke Danau Toba, mengingat dengan jarak tempuh satu jam penerbangan dari Malaysia, wisman dapat langsung mendarat di Bandara Silangit di tepian Danau Toba.

Sebagai Badan yang melakukan fungsi fasilitasi dan koordinasi pengembangan kepariwisataan di Kawasan Danau Toba, BPODT perlu melakukan berbagai terobosan sebagai upaya percepatan pengembangan Kawasan Pariwisata Danau Toba dari berbagai sisi. Dari sisi promosi dan pemasaran, Lake Toba Cultura Week 2018 dan kegiatan-kegiatan sejenis lainnya akan terus dilakukan, sebagai bentuk sosialisasi pengembangan 3A (atraksi, aksesibilitas dan akomodasi) di Kawasan Danau Toba, sehingga mampu bersaing dengan destinasi lain di Indonesia dan region Asia Tenggara dalam menarik wisatawan untuk berkunjung.