Suara Hati Terdalam, Founder JISc JIBBS Rilis Buku Pilu di Palu

Oleh : Wiyanto | Kamis, 08 November 2018 - 08:52 WIB

INDUSTRY.co.id

Jakarta - Allahu Akbar, rentetan bencana yang terjadi di bumi Indonesia mulai dari gempa yang mengguncang Lombok kemudian disusul gempa dan Tsunami di Palu Sulawesi Tengah, mengantarkan Praktisi Pendidikan dan Aktifis Kemanusiaan serta Founder dari Jakarta Islamic School (JISc) Fifi Proklawati Jubilea merilis buku berjudul "Pilu di Palu".

Buku yang berisi 20 judul ini mengungkapkan bagaimana perempuan yang akrab dipanggil Mam Fifi ini mengisahkan secara lugas, padat, berisi dan menyentuh saat membacanya.

Betapa tidak, pasca bencana tersebut ibu empat orang anak ini langsung mengunjungi lokasi bencana dan secara langsung juga menceritakan betapa dirinya sangat Pilu terhadap apa yang terjadi.

Buku ini bahkan tidak saja mengajak kita membaca tetapi seakan kita berada di tempat kejadian.

Bahkan secara runut pula, buku ini memberikan nilai lebih di setiap judulnya. Bagaimana awalnya JISc Goes To Palu kemudian ada cerita Mam Fifi tentang satu kompleks amblas.

Tulisan Mam Fifi yang lugas, sederhana, ringan serta menyentuh ini seolah kita juga diajak berada di lokasi bencana.

"Buku ini aku buat spontan saja atas usulan suami dan teman-teman, 'tulisan kamu bagus, menyentuh dan sederhana sehingga mudah dicerna," tulis Mam Fifi, Kamis (7/11) di Berlin, Jerman, di sela-sela pelatihan guru.

Mam Fifi juga mengungkapkan bahwa dalam proses menulis dirinya selalu melibatkan perasaan bahkan dirinya membawa hatinya saat menulis.

"Yaa, aku memang kalau menulis pakai perasaan. Aku bawa hatiku didalamnya. Aku merasakan apa yang dirasakan mereka, aku juga ikut menghayati apa yang mereka alami. Kalau siang, aku membantu mereka. Kalau malam, aku mendoakan mereka dan kalau tidur, aku membayangkan menjadi mereka, tidak punya rumah, bahkan toilet pun beramai-ramai satu kelurahan, sementara aku toilet sendiri di kamar sendiri," ungkap perempuan yang juga mendirikan sekolah Jakarta Islamic Boys Boarding School (JIBBS) ini.

Bahkan, atas izin Allah Mam Fifi yang awalnya tidak ada merencanakan datang ke lokasi bencana menjadi jatuh cinta dengannya.

"Awalnya aku nggak ada kepikiran pengin ke Lombok. Mendengar gempa, yaa sudahlah, kumpulkan uang saja dan kirim saja, lewat lembaga apa kek yang bisa dipercaya. Tapi kali ini berbeda. Allah perlihatkan gambar yang sangat menyentak ketika aku buka Facebook: gambar bule-bule lagi bersihin puing-puing reruntuhan dengan semangat dan gembira. Aku jadi malu sendiri. Bule aja nolongin sampai segitunya, masak aku cuma duduk-duduk aja dengar berita," kenangnya.

Dalam "Relawan Itu Panggilan Jiwa, Dermawan Itu Panggilan Cinta", Fifi menggambarkan kerja keras para relawan yang tanpa pamrih membantu masyarakat Lombok dan Palu.

Di setiap sub judul di buku ini, membuat kita berpikir akan kebesaran Allah yang Maha Dahsyat. Bagaimana akhirnya Mam Fifi menegur orang dalam judul "Jangan Berfoto di Depan Spanduk PKS", "Kini Negeri 100 Masjid Jadi Negeri 1000 Tenda," juga mewakili perasaan yang muslim tanah air.

Begitu juga dengan tulisan Mam Fifi dalam judul "Pulang untuk kembali" serta "Palu itu Cantik" membuat kita yang membacanya ingin ambil bagian untuk memberikan kontribusi terbaik.