Beras Surplus, Kedaulatan Pangan Bukan Isapan Jempol

Oleh : Wiyanto | Rabu, 31 Oktober 2018 - 10:07 WIB

INDUSTRY.co.id -

Jakarta - Adanya pendapat sejumlah pihak yang masih berpikir perlunya impor dikhawatirkan dapat mendemotivasi petani padi. Jika petani tidak menanam, bangsa ini tidak makan. Padahal Wakil Presiden RI menyebutkan tahun ini tidak ada impor beras yang diperkuat lagi oleh pernyataan Kepala Dirut Perum Bulog bahwa stok beras kita aman sampai dengan pertengahan tahun depan.

Sekjen Kementerian Pertanian Syukur Iwantoro mengatakan, Kementerian Pertanian memahami bahwa untuk mencapai kedaulatan pangan, Indonesia menghadapi berbagai tantangan. Untuk itu, kami saat ini selalu mendorong untuk berpikir out of the box. Setiap tantangan harus ditempatkan sebagai kesempatan yang justru menguntungkan kita dalam upaya meraih kedaulatan pangan.

"Terbukti produksi padi pada tahun 2018 masih lebih tinggi dari kebutuhannya," ujar dia di Jakarta, Rabu (31/10/2018).

Ia membeberkan 2018 produksi melimpah, karena minggu lalu Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data bahwa produksi beras surplus 2,8 juta ton.Data terbaru BPS ini menggunakan metode kerangka sampel area (KSA) untuk melakukan penghitungan luas panen gabah kering giling (GKG) untuk kemudian dikonversi menjadi proyeksi produksi beras secara nasional. Data ini merupakan penyempurnaan dari data BPS sebelumnya yang menggunakan metode klasik/ eyes estimated.

Menurut Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik, BPS merupakan satu-satunya lembaga yang diakui undang-undang sebagai referensi acuan data nasional. Karena itu, Kementan akan terus berpegang pada data yang dikeluarkan oleh BPS. Kementan sendiri akan fokus pada dua misi utamanya, yaitu mewujudkan kedaulatan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani.