Darman Mappangara, Dirut Baru PT Inti

Oleh : Irvan AF | Kamis, 16 Februari 2017 - 19:45 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Industri Telekomunikasi Indonesia Persero (INTI) menunjuk Darman Mappangara sebagai Direktur Utama INTI menggantikan pejabat sebelumnya Tikno Sutisna.

Siaran pers INTI, di Jakarta, Kamis (16/2/2017), menyebutkan penunjukan Darman Mappangara ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri BUMN No. SK-31/MBU/02/2017 tertanggal 14 Februari 2017 dan menjabat selama periode 2017-2020.

Pada saat bersamaan pemegang saham juga menetapkan Adiaris sebagai Direktur Bisnis dan Nilawati Djuanda sebagai Direktur Keuangan. Keduanya sebelumnya menduduki jabatan yang sama di perusahaan.

Darman Mappangara, M.Eng.Sc. MBA. sebelumnya berkarir di PT Len Industri (Persero sebagai Direktur Operasi 1 selama 2016.

Kandidat doktor Ilmu Manajemen di Universitas Padjadjaran inipun pernah menjabat sebagai Direktur Teknologi & Manufaktur selama periode 2007-2016, serta Ketua Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja untuk periode 2010-2012 di Len Industri.

Selain tanggung jawab utama di perusahaan tersebut, pria kelahiran Makassar, 11 Januari 1968 itu juga bertugas sebagai Komisaris Utama di PT Surya Energi Indotama, hingga akhir masa jabatannya di Len Industri.

Proyek Strategis Dengan susunan manajemen baru tersebut, INTI siap meneruskan kinerja untuk mencapai target 2017 melalui tiga strategic business unit (SBU) Broadband yang mendapat tanggung jawab target penjualan sebesar Rp737,988 miliar, Smart Energy sebesar Rp345,678 miliar, serta Defence & Digital Service sebesar Rp539,219 miliar.

Harapannya, target tersebut bisa tercapai melalui inovasi produk dan jasa Set Top Box, Optical Network Termination (ONT), Spare Part Management System (SPMS), Converter Kit, pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), i-Perisalah Smart Meeting, KTP-el Reader, e-Voting, Automatic Dependent Surveillance Broadcast (ADSB), Sistem Informasi Dini Lalu Lintas (Sindila), Sistem Monitoring Kehandalan Struktur Jembatan (Simbagas), INTI Smart Exchange (ISE), dan produk lainnya, sembari terus menjalankan proyek berbasis telekomunikasi.

INTI mencatatkan performansi di sektor energi melalui pengerjaan proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), sektor yang memperoleh kontrak pada 2016 yang secara total tercatat sebesar Rp603,91 miliar.

Proyek modernisasi jaringan akses telekomunikasi kabel tembaga menjadi fiber optik yang dikenal dengan proyek trade in trade (TITO), proyek 'trading dan maintenance' pada sejumlah operator, serta penjualan product genuine INTI pun berkontribusi besar pada tahun ini hingga membukukan penjualan sebesar Rp678 miliar.

Kinerja korporasi pada tahun 2017 ditargetkan akan semakin baik. Hal itu diindikasikan melalui perolehan proyek pembangunan PLTS terpusat untuk Provinsi Papua dan Papua Barat senilai Rp21,813 miliar.

Proyek ini merupakan bentuk kepercayaan Kementerian ESDM kepada INTI yang pada 2016 tuntas menggarap proyek PLTS dengan kapasitas daya sebesar 2,16 MWp pada 57 lokasi di seluruh Indonesia dengan nilai kontrak sebesar Rp290,58 miliar.