Perawatan Roda Pendaratan Pesawat GMF Lebih Cepat

Oleh : Herry Barus | Jumat, 12 Oktober 2018 - 15:06 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Perawatan roda penaratan pesawat di GMF AeroAsia lebih cepat karena saat ini sudah memiliki sendiri fasilitasnya dan tidak perlu lagi ke Singapura.

Direktur Bisnis dan Base Maintenance GMF Tazar Marta Kurniawan saat peninjauan ke fasilitas perawatan roda pendaratan di Tangerang, Kamis (11/10/2018)  menargetkan lama pengerjaan perawatan roda pendaratan pesawat dari 60 hari menjadi 45 hari per set pesawat Boeing 737 series, yakni sebanyak tiga roda.

"Tujuan utamanya adalah mempersingkat 'turn around time' targetnya 45 hari sudah bisa menyelesaikan satu set, sebelumnya 60 hari," katanya.

Selain itu, lanjut dia, dengan adanya fasilitas perawatan roda pendaratan pesawat, bisa meningkatkan marjin keuntungan perusahaan karena kapasitas bisa meningkat sebesar 25 persen.

"Kapasitas mencapai 25 'ship set' artinya 25 kali, dikali tiga karena ada tiga kaki, artinya sekitar 75 kaki per tahun," katanya.

Terlebih, dia menambahkan, biaya pengerjaan jadi lebih hemat 20 persen karena menggunakan tenaga kerja dalam negeri dan tidak perlu mengirimkan ke perusahaan perawatan di Singapura, yaitu Safran Landing System Services.

"Setidaknya 20 persen lebih murah," katanya.

Tazar menyebutkan biaya perawatan di Singapura per paketnya, yaitu 300 dolar AS belum termasuk perawatan tambahan, seperti pembersihan karat dan sebagainya.

Saat ini, dia menuturkan saat ini pihaknya masih melayani untuk perawatan roda pendaratan pesawat berbadan sedang Boeing 737 series, ke depannya pihaknya juga akan merambah pesawat Airbus 320 awal tahun depan.

Seperti dilasirAntara, dia menyebutkan potensi perawatan Boeing 737 series dan Airbus 320 adalah sebanyak 600 pesawat di 2019.

Tazar menyebutkan yang terpenting adalah pembangunan fasilitas untuk electroplatting karena sebelumnya harus mengirimkan ke Singapura.

"Keuntungan paling besar dalam proses perawatan roda pendaratan pesawat  ini adalah karena pekerjaan itu banyak, makanya kita mengembangkan sendiri, kita beli macam-macam mesin, seperti membangun electroplating yang sebelumnya tidak ada," katanya.

Prose pembangunan fasilitas itu memakan biaya 12 juta dolar AS dan waktu selama satu tahun.