Bertemu di Bali, Presiden Jokowi-PM Singapura Lee Hsien Long Bahas Investasi dan Insentif KIK

Oleh : Ridwan | Kamis, 11 Oktober 2018 - 11:40 WIB

INDUSTRY.co.id - Bali, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pagi ini mengadakan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Long di Nusa Dua, Bali. Pertemuan ini merupakan rangkaian acara dari pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia 2018.

Dalam pertemuannya, ada beberapa hal yang dibahas kedua pemimpin negara tersebut, terutama mengenai peningkatan kerja sama ekonomi. Jokowi ingin Singapura meningkatkan investasinya di RI.

"Untuk kerja sama ekonomi, berkaitan investasi, kita sudah berbicara mengenai investasi, progresnya sangat bagus dan kita berharap agar kawasan industri seperti di Kendal bisa dibangun di provinsi lain," kata Jokowi di Nusa Dua, Bali, Kamis (11/10/2018).

Di sisi lain, dirinya juga sudah mendengar beberapa permintaan Singapura terkait pengembangan kawasan industri di Kendal, yang saat ini telah beroperasi. Permintaan ini seperti berbagai insentif.

"Tadi disampaikan oleh PM Lee bahwa di kawasan Kendal memerlukan insentif khusus, seperti tax holiday, dan kita berharap hal lain yang tadi dibicarakan dalam pertemuan bilateral ini," ucap Jokowi.

Indonesia masih menjadi salah satu negara tujuan utama investasi bagi para pelaku usaha Singapura. Hal ini karena didukung oleh berbagai latar belakang, seperti peningkatan indeks kemudahan berbisnis (Ease of Doing Business/EoDB) potensi pasar yang besar, hingga membludaknya jumlah sumber daya manusia yang tersedia.

Pada semester I 2018, investasi Singapura ke Indonesia tercatat sebesar USD 5,04 miliar atau naik 38 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Sedangkan sepanjang 2017, penanaman modal dari Negeri Singa mencapai USD 8,44 miliar. Di samping itu, pada 2017, nilai ekspor non-migas Indonesia ke Singapura menembus hingga USD 9 miliar, yang menjadikan Negeri Singa sebagai tujuan terbesar kelima dalam pengapalan produk manufaktur nasional.

Peningkatan kerja sama RI-Singapura diharapkan dapat saling menguntungkan dan melengkapi sehingga mampu memperkuat perekonomian kedua negara.