Optimis di Model Bisnis Passpod, Digitaraya Siap Jadi Investor Strategis Pertama

Oleh : Hariyanto | Rabu, 19 September 2018 - 14:31 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Rencana untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) oleh  PT Yelooo Integra Datanet (Passpod) baru-baru ini menarik perhatian Digitaraya untuk menjadi pembeli siaga saham Passpod.

Digitaraya merupakan perusahaan akselerator bentukan Kibar Kreasi Indonesia (Kibar) dan Google Developers Launchpad yang saat ini cukup gencar memberikan investasi ke berbagai startup dalam negeri. Fokus utama akseletaror adalah mendukung perusahaan rintisan dalam tahap awal yang memiliki potensi growth yang tinggi, lewat pendidikan, mentoring dan pembiayaan. 

Di awal Agustus 2018, Digitaraya sebelumnya telah memilih delapan startup dari seluruh Indonesia yang nantinya akan diinkubasi oleh Digitaraya dan Google Launchpad. Delapan startup yang sudah melalui proses seleksi ini berasal dari sektor yang berbeda-beda, seperti pendidikan, kesehatan, dan logistik.

Namun, Passpod akan menjadi perusahaan publik pertama yang mendapat investasi dari Digitaraya. Digitaraya melihat adanya beragam peluang menjanjikan di sekitar industri Passpod, mulai dari Pengumuman terkait pembeli saham siaga ini dilakukan dengan pertimbangan peluang pertumbuhan Passpod yang cukup besar jika dilihat dari potensi pasar, pelanggan, teknologi, dan manajemen perusahaan.

CEO Passpod, Hiro Whardana menyebutkan, minat para investor strategis ini menandakan minat dan kepercayaan yang tinggi dari pelaku industri terhadap model bisnis dan potensi keberlangsungan bisnis di masa mendatang.

“Minat yang tinggi dari para investor strategis ini merupakan bentuk validasi eksternal atas model bisnis Passpod. Kami memposisikan diri sebagai travel assistance selama wisatawan berada di luar negeri, dimulai dari penyediaan koneksi internet, penjualan tiket event, atraksi dan lainnya lewat aplikasi. Hal tersebut kami nilai menjadi salah satu faktor para investor strategis ketika menentukan alokasi investasinya kepada Passpod,” kata Hiro di Jakarta, Rabu (19/9/2018).

Pendanaan lewat IPO dipilih Passpod dengan target perolehan dana sebesar Rp 40 miliar. Adapun 70% dana tersebut akan digunakan untuk riset dan pengembangan (R&D), sedangkan sisanya akan digunakan perseroan untuk modal kerja.

Salah satu bagian dari R&D tersebut adalah pengembangan teknologi untuk bisa memudahkan konektivitas pengguna di lebih banyak negara tujuan wisata. Selain itu, Passpod juga menargetkan untuk memiliki setidaknya 25 ribu unit modem.

Meskipun masih mengandalkan impor perangkat modem, Passpod telah mengantongi sertifikasi dan standar yang telah ditetapkan pemerintah. “Melalui proses yang lumayan panjang, pada Mei 2018 kami mendapatkan dan menjadi satu-satunya perusahaan yang mendapatkan sertifikasi TKDN dan Postel A/B,” tutup Hiro.