Tambah Perangkat, Ericsson Perluas Platform 5G end-to-end di Indonesia

Oleh : Hariyanto | Jumat, 14 September 2018 - 14:02 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Ericsson memperluas Platform 5G end-to-end dengan menambahkan produk-produk perangkat keras dan perangkat lunak baru ke portofolio Sistem Radio Ericsson, agar semakin meningkatkan kemudahan dan kecepatan operator dalam menyelenggarakan implementasi jaringan 5G.

Ericsson juga memperkuat solusi transport seluler end-to-end dengan memanfaatkan keahliannya di bidang radio serta penambahan teknologi transport terbaik di kelasnya dari Juniper Networks dan ECI.

Ericsson meluncurkan portofolio RAN Compute, yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan penyedia layanan akan fleksibilitas yang lebih besar dalam penyelenggaraan fungsi perangkat lunak dan perangkat keras Radio Access Network (RAN).

RAN Compute adalah arsitektur yang memungkinkan penyedia layanan mendistribusikan fungsi RAN secara fleksibel - seperti beamforming dan kontrol radio - yang diperlukan untuk menyempurnakan kinerja penggunaan, serta mengurangi total biaya kepemilikan.

Portofolio RAN Compute mencakup semua modul basebands yang ada, sebagai tambahan dari empat produk RAN ​​Compute baru yang menyediakan hingga tiga kali lipat kapasitas modul basebands saat ini.

Dua jenis modul Basebands RAN Compute yang baru memungkinkan penyedia layanan untuk menyelenggarakan fungsi RAN secara terpusat, atau di lokasi radio, sedangkan di lain pihak dua RAN Compute Radio Processors yang baru memungkinkan fungsi RAN ditempatkan lebih dekat ke radio untuk meningkatkan mobile broadband, aplikasi latensi ultra-rendah sambil mengurangi penggunaan ruang di lokasi.

Jerry Soper, Presiden Direktur Ericsson Indonesia mengatakan, 5G memungkinkan latensi rendah, kecepatan dan keandalan yang tinggi - menjadikannya salah satu infrastruktur terpenting untuk digitalisasi industri dan mempercepat ambisi Pemerintah untuk mewujudkan Making Indonesia 4.0.

"Solusi yang kami luncurkan ini menawarkan sebuah platform 5G yang lebih luas dan bisa beradaptasi dengan baik sehingga penyedia layanan mobile akan lebih mudah melakukan implementasi 5G," kata Jerry Soper melalui keterangan tertulis yang diterima INDUSTRY.co.id, Jumat (14/9/2018).

Sesuai dengan Ericsson Mobility Report edisi Juni 2018, pada akhir tahun 2023, trafik data global diproyeksikan akan tumbuh sebesar 40 persen per tahun dengan lebih dari 20 persen trafik data seluler di seluruh dunia diperkirakan akan menggunakan jaringan 5G.

Tentunya dengan trafik data 1,5 kali lebih banyak dari total trafik data yang dilayani jaringan 4G/3G/2G hari ini,jaringan seluler harus mengatasi lonjakan trafik ini untuk memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik.

Video mewakili lebih dari 50% volume data di sebagian besar jaringan saat ini, memberikan tekanan pada jaringan yang memengaruhi pengalaman pelanggan. Tren trafik data seluler global juga tercermin di Indonesia.

Jerry Soper mengatakan Ericsson adalah mitra pilihan bagi operator telekomunikasi di Indonesia untuk memastikan migrasi tanpa hambatan dari 4G ke 5G.

"Melalui portofolio solusi 5G-ready kami, termasuk produk perangkat keras dan perangkat lunak yang baru diluncurkan, operator akanmampu mengelola jaringan mereka secara efisien, dan pada saat yang sama menurunkan total biaya yang diperlukan untuk pengembangan danpeyelenggaraan 5G," katanya.