Ini Kata Produsen Listrik Swasa Menyoal Penundaan Proyek Kelistrikan

Oleh : Ahmad Fadli | Kamis, 06 September 2018 - 09:32 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berimbas ke proyek  kelistrikan. Menyikapi hal itu Ketua Umum Asosiasi Produsen Listrik Seluruh Indonesia (APLSI), Arthur Simatupang, memaklumi bahwa pemerintah sedang berupaya mengatasi pelemahan rupiah.

Tapi, dia mengingatkan pemerintah memperhatikan kepastian dan iklim investasi bagi para investor di bidang ketenagalistrikan.

Apalagi, pembangunan proyek pembangkit listrik perlu waktu panjang. Mulai dari perizinan, tender, hingga pembangunan bisa memakan waktu hampir lima tahun. Sementara upaya menyehatkan nilai tukar rupiah bersifat jangka pendek

Alhasil, keputusan pemerintah yang dengan mudah menunda proyek strategis jangka panjang demi kebutuhan jangka pendek merupakan sinyal pemerintah tidak konsisten sekaligus memperburuk iklim investasi.

“Pemerintah harus melihat secara berimbang dengan outlook investasi ketenagalistrikan yang bersifat jangka panjang,” ujar dia

APLSI berharap iklim investasi di sektor kelistrikan bisa terus dijaga oleh pemerintah. Sebab, sektor kelistrikan juga menjadi salah satu pendorong ekonomi.

Saat ini APLSI masih memandang keputusan pemerintah untuk menunda proyek hanya sebuah sosialisasi yang bersifat sementara. Apalagi, hingga kini belum ada aturan terkait penundaan proyek kelistrikan. Arthur cukup yakin proyek-proyek pembangkit listrik akan tetap dilanjutkan oleh pemerintah sesuai Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN.

“Jika proyek pembangkit listrik ditunda, maka akan berpengaruh terhadap keekonomian proyek pembangkit listrik tersebut,”tandasnya