INDUSTRY.co.id - Jakarta - PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) mulai gencar ekspansi dengan mengerjakan dua proyek pembangunan pabrik baru menjelang akhir tahun 2018. Dana yang disiapkan kurang lebih Rp 100 miliar yang termasuk dalam anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 200 hingga Rp 215 miliar. 

Hingga saat ini, dana yang telah dikeluarkan sekitar Rp 70 sampai Rp 80 miliar, antara lain untuk proses pembebasan lahan, penambahan gudang, dan inden mesin baru yang dipesan dari Eropa.

"Saat ini, proyek peningkatan kapasitas pabrik di Pemalang masih dalam proses legalisasi dan cek sertifikat tanah. Kalau sudah ready, pembangunan berkisar 6 hingga 12 bulan," kata Direktur Panca Budi, Tan Hendra kepada pers di Jakarta, Selasa (4/9/2018).

Tahun depan, proyek senilai Rp 75 miliar tersebut akan menambah kapasitas terpasang menjadi 37.000 ton per tahun. Untuk beroperasi dengan kapasitas penuh, dibutuhkan waktu sekitar 1 hingga 2 tahun pada lahan tambahan seluas 10 sampai 15 hektare (ha).

Sementara itu, nilai investasi pabrik baru di Johor Bahru, Malaysia untuk line 1 mencapai Rp 120 miliar termasuk pembelian mesin senilai EUR 1,3 juta.

Pabrik tersebut nantinya akan menambah volume produksi produk heavy duty sack atau kantong resin untuk biji besi yang selama ini telah mulai diproduksi pada pabrik Cilegon. Baru-baru ini, perseroan merealisasikan akuisisi pabrik di Johor Bahru, Malaysia senilai RM 5,5 juta.

Ditambah dengan penambahan mesin dan peralatan, perseroan menggelontorkan sekitar Rp 40 hingga Rp 50 miliar untuk pabrik tersebut, perseroan melakukan penyertaan dalam 549.998 saham baru pada Penta Packaging Solution Sdn Bhd (PPS) senilai 549.999 sehingga secara struktural menjadi anak usaha perseroan. Selanjutnya, PPS menandatangani pembelian pabrik dari Sanden International Sdn Bhd seluas 1,21 ha.