FMS Dukung Program Big Data

Oleh : Chodijah Febriyani | Kamis, 09 Februari 2017 - 15:05 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Sejak Oktober 2016, Indonesia sudah membuat suatu program, yaitu Big Data, merupakan program perhitungan wisatawan mancanegara (Wisman). Metode yang digunakanan berbasis penggunaan data selurer yang mampu dipercaya meningkatkan kualitas data pariwisata. Melalui Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah wisman yang terdeteksi melalui roaming selular di 19 kabupaten tersebut sebanyak 68.112 dan mengalami peningkatan pada bulan Novermber 2016 menjadi 71.169.

Menanggapi hal ini, M.Iksan selaku Wakil Ketua Forum Masyarakat Statistik mengatakan kepada Industry.co.id, sebetulnya kalau data pariwisata masih mengandalkan metode lama, yaitu dengan perhitungan data imigrasi, nah cuma ada bagian-bagian di daerah perbatasan yang tidak bisa dicover oleh pihak imigrasi. Dengan adanya kendala seperti ini, akhirnya jumlah angka turis yang berkunjung tidak terhitung. Jakarta, Rabu (8/2/2017).

"Sebenarnya, dengan menggunakan Big Data hanya mendapat porsi lima persen, bahkan tidak mencapai lima persennya lah. Buktinya, dari 11 Juta Wisman yang berkunjung, hanya 20 Ribu wisman yang terhitung, pengaruhnya dalam pariwisata belum kelihatan" Ujar dia.

Selama ini, kita tidak tahu apakah data dari pihak imigrasi benar atau tidak. Jadi dengan adanya Big Data, kita punya data pembanding. Semisalnya ada wisman yang berkunjung ke Jakarta, padahal Ia hanya masuk saja, tidak berwisata, tetapi Ia ternyata berkunjung ke Jogja atau Solo, nah jadi jumlah hitungannya kecil karena yang terhitung dan tercatat ya yang dari Jakarta. Tapi Kalau dengan Big Data, nantinya kita bisa tahu oh ternyata para wisman ini mengunjungi lima wilayah. lanjutnya.

"Dengan adanya program ini, kami dari pihak FMS akan terus mensupport dengan penggunaan Big Data ini," pungkasnya, Iksan