Kehawatiran Turki Hilang, Obligasi Siap Menanjak

Oleh : Wiyanto | Selasa, 21 Agustus 2018 - 07:00 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kembalinya aksi beli pelaku pasar diharapkan mampu membawa pasar obligasi dalam negeri kembali menguat dengan memanfaatkan sentimen global dimana pelaku pasar mulai berkurang kekhawatirannya akan resesi yang terjadi di Turki dan adanya rencana pertemuan petinggi negara dari AS dan Tiongkok.

"Selain itu, juga dengan adanya kenaikan Rupiah yang diharapkan dapat memberikan imbas positif pada pasar obligasi dalam negeri. Meski demikian, tetap cermati dan waspadai terhadap potensi pelemahan kembali," ujar analis Pasar Modal Reza Priyambada di Jakarta, Selasa (21/8/2018).

Ia menyebutkan, kembalinya aksi beli pelaku pasar yang diikuti dengan kenaikan Rupiah dan turunnya imbal hasil obligasi AS seiring pelemahan laju USD mampu memberikan sentimen positif pada laju pasar obligasi dalam negeri. Sejumlah seri pun mengalami kenaikan yang diikuti dengan penurunan imbal hasilnya. Adapun untuk pergerakan masing-masing tenor ialah untuk tenor pendek (1-4 tahun) imbal hasilnya rata-rata turun 1,80 bps; tenor menengah (5-7 tahun) turun 6,56 bps; dan panjang (8-30 tahun) turun 3,81 bps.

Laju pasar obligasi cenderung kembali menguat dengan merespon sejumlah sentimen positif. Pada FR0063 yang memiliki waktu jatuh tempo ±5 tahun dengan harga 91,91% memiliki imbal hasil 7,69% atau turun 0,09 bps dari sebelumnya di harga 91,56% memiliki imbal hasil 7,78%. Untuk FR0075 yang memiliki waktu jatuh tempo ±20 tahun dengan harga 92,00% memiliki imbal hasil 8,33% atau turun 0,08 bps dari sehari sebelumnya di harga 91,25% memiliki imbal hasil 8,41%.

Pada Senin (20/8), rata-rata harga obligasi Pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price naik 0,41 bps di level 109,51 dari sebelumnya di level 109,06. Adapun, rata-rata harga obligasi korporasi yang tercermin pada INDOBeX Corporate Clean Price naik 0,12 bps di level 105,31 dari sebelumnya di level 105,19. Sementara itu, pergerakan imbal hasil SUN 10Yr berada di level 7,84% dari sebelumnya di level 7,98% dan US Govn’t bond 10Yr di level 2,82% dari sebelumnya di level 2,86% sehingga spread di level kisaran 501,3 bps lebih rendah dari sebelumnya 511,8  bps.

Sementara pada laju imbal hasil obligasi korporasi, pergerakannya berbalik turun. Pada obligasi korporasi dengan rating AAA dimana imbal hasil untuk tenor 9-10 bergerak naik tipis di kisaran level 9,88%-9,92%. Pada rating AA dengan tenor 9-10 tahun di kisaran 10,25%-10,30%. Pada rating A dengan tenor 9-10 tahun di kisaran 11,45%-11,55%, dan pada rating BBB di kisaran 14,00%-14,03%.