Pasar Global Tidak Pasti, Negera Berkembang Terancam Arus Modal Keluar

Oleh : Ir. Harry Wiyanto MBA MM | Kamis, 19 Juli 2018 - 15:33 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta-Dinamika ekonomi dunia mendorong perlambatan pertumbuhan volume perdagangan dan harga komoditas. Dengan inflasi yang meningkat, the Fed diprakirakan akan melanjutkan kenaikan Fed Fund Rate (FFR).

Menurut Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, ketidakpastian pasar keuangan global tetap tinggi, di tengah dinamika pertumbuhan ekonomi dunia yang tidak merata.

"Ekonomi AS diprakirakan tumbuh tinggi dengan inflasi yang semakin meningkat, sementara pertumbuhan ekonomi Eropa terindikasi tidak sekuat prakiraan sebelumnya dan pertumbuhan ekonomi Tiongkok juga belum meningkat," kata dia di Jakarta, Kamis (19/7/2018).

Katanya, ketegangan perdagangan antara AS dan Tiongkok meningkatkan risiko di pasar keuangan global serta risiko keberlanjutan pemulihan ekonomi dunia. Berbagai perkembangan tersebut telah mendorong penguatan mata uang dolar AS terhadap hampir seluruh mata uang dunia termasuk Rupiah.

"Ketidakpastian pasar keuangan global yang tinggi juga mengakibatkan berlanjutnya pembalikan modal dari emerging market," katanya.