KH Maruf Amin Mampu Tingkatkan Elektabilitas Jokowi

Oleh : Herry Barus | Rabu, 11 Juli 2018 - 18:00 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Pengamat politik The Indonesian Institute, Arfianto Purbolaksono menilai sosok Ma'ruf Amin cocok mendampingi Joko Widodo karena berlatar belakang organisasi keagamaan terbesar di Indonesia sehingga diyakini mampu meningkatkan elektabilitas Jokowi.

"Saya meyakini Ma'ruf Amin dapat meningkatkan elektabilitas Jokowi karena salah satu syarat cawapres adalah memiliki tingkat penerimaan yang tinggi di berbagai kalangan dan Kiai Ma'ruf memiliki itu," kata Arfianto di Jakarta, Rabu (11/7/2018)

Dia menilai seorang yang memiliki akseptabilitas di kalangan elit maupun publik secara luas. Artinya dapat menjembatani Jokowi ke kelompok-kelompok yang selama ini dianggap berseberangan dan di sisi lain dapat membantunya secara elektabilitas.

Dia mengatakan diantara kandidat cawapres, Ma'ruf yang paling berpeluang besar karena perilaku pemilih Indonesia secara sosiologis sangat dipengaruhi oleh agama calon yang akan ikut kontestasi.

"Pembawa pesannya banyak hal namun dalam konteks substansi sosiologis adalah agama. Siapapun calonnya agamanya akan dilihat dan mereka dipengaruhi keluarga lingkungan atau kelompok," ujarnya.

Dia menilai posisi Ma'ruf sebagai Rois Am PBNU sangat berpengaruh dalam menggaet suara-suara di masyarakat bawah karena tradisi NU masih patron sehingga perbedaan pandangan akan selesai ketika patronnya telah bersikap.

Sementara itu, menurut dia, terkait posisi Ma'ruf dari non-parpol, hal itu tidak akan menimbulkan masalah di parlemen karena diyakini proses politik dan komunikasi di parlemen akan berjalan lancar.

"Saya pikir hubungan dengan parlemen tetap aman karena kita menganut sistem presidensial, bukan parlementer. Tidak akan ada kebuntuan politik seperti di sistem parlementer yang akhirnya membuat pemerintah jatuh," katanya kepada Antara.

Selain itu, dia menilai sosok pendamping Jokowi kedepan adalah seorang yang memiliki kapasitas untuk membantunya selama lima tahun ke depan untuk menghadapi sejumlah tantangan yang dihadapi bangsa ini.

Selanjutnya, menurut dia, aspek integritas. Kriteria itu sangat penting di saat negeri ini tengah memerangi korupsi maka dibutuhkan pemimpin yang bersih.