MPMX Rampungkan Divestasi Strategis Di Bisnis Pelumas Pada ExxonMobil

Oleh : Hariyanto | Jumat, 06 Juli 2018 - 10:32 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta – Menyusul pengumuman dan keterbukaan informasi pada tanggal 30 April 2018 terkait transaksi material, PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk mengumumkan keberhasilan penyelesaian divestasi strategis 100% sahamnya di bisnis pelumas Perseroan, PT Federal Karyatama (FKT) kepada Esso Petroleum Company, Limited dan ExxonMobil UK Limited (ExxonMobil) dengan nilai keseluruhan transaksi sejumlah US$436 juta.

Penyelesaian transaksi ini ditandai oleh penandatanganan Perjanjian Akta Jual Beli Saham di Jakarta oleh dan antara Perseroan dan ExxonMobil pada tanggal 28 Juni 2018 setelah memenuhi semua persyaratan untuk penyelesaian transaksi di kuartal kedua 2018.  

Termasuk di dalamnya persetujuan BOD dan BOC Perseroan, persetujuan para pemegang saham yang diperoleh melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 6 Juni 2018, dan persetujuan dan pemberitahuan kepada semua instansi yang berwenang. 

“Kami bersyukur dalam mengumumkan penyelesaian transaksi ini, dan menyambut ExxonMobil, perusahaan minyak dan gas global, sebagai pemilik baru FKT. Kami percaya bahwa FKT akan dapat meraih jenjang yang lebih tinggi melalui transaksi ini," kata Rudy Halim, Grup CEO MPMX melalui keterangan pers yang diterima INDUSTRY.co.id, Jumat (6/7/2018).

Rudy berharap ExxonMobil dan FKT akan berhasil dengan segala rencana. Ia yakin transaksi ini akan membawa FKT untuk mencapai integrasi vertikal yang memicu pertumbuhan yang lebih tinggi, dan memberikan kemampuan baru kepada FKT untuk memasuki pasar-pasar baru. 

"Kami juga senang karena pasca transaksi, MPMX melalui anak-anak perusahaannya akan tetap menjadi mitra bisnis utama FKT, terutama dalam hal distribusi, penjualan dan pemasaran produk FKT di pasar-pasar utama tertentu, dan menyediakan platform ekosistem terintegrasi (shared economics) dan value proposition yang unggul kepada FKT dan para pelanggannya,” ujar Rudy.

Rudy menambahkan, transaksi ini menegaskan kembali komitmen Perseroan untuk terus menggali nilai-nilai yang terpendam dalam Perseroan (unlocking value) supaya dapat memberikan nilai lebih kepada pemegang saham berupa apresiasi modal dan pembagian dividen yang unggul secara konsisten. 

"Pengembalian modal (return on capital) akan melebihi nilai perusahaan Perseroan (enterprise value) secara keseluruhan pada saat ini. Di masa depan, hasil dari transaksi ini akan memungkinkan Perseroan untuk memperkuat dan menumbuhkan bisnis Perseroan yang ada sekarang serta memampukan Perseroan untuk berinvestasi di segmen mobilitas yang bertumbuh cepat sehingga Perseroan dapat bertumbuh setidaknya 10% Year on Year (YoY) dalam EBITDA Perseroan secara keseluruhan dari tahun 2019 dan seterusnya, tentunya tanpa mengesampingkan kemungkinan terjadinya hal-hal tidak terduga diluar kendali Perseroan," ungkapnya.

Ia menambahkan, Fokus Perseroan pada penjagaan arus kas operasional agar tetap positif dan bertumbuh juga telah membantu Perseroan mencapai saldo kas yang lebih tinggi yaitu sekitar Rp1,3 Triliun pada 1Q18. 

"Dalam tahun ini, sebagian dari hasil transaksi ini akan digunakan untuk membayar sebagian dari hutang Perseroan, supaya Perseroan dapat memastikan penggunaan kelebihan saldo kas secara produktif dan juga untuk mendistribusikan dividen kepada Pemegang Saham.” katanya.

Transaksi ini akan mempercepat transformasi MPMX secara keseluruhan supaya Perseroan dapat terus bersaing dan tetap menghasilkan keuntungan yang unggul secara berkesinambungan (sustainable superior profits) untuk jangka waktu yang lama di masa depan. 

Melanjutkan visi Perseroan yang ditetapkan pada tahun 2016, Perseroan telah merubah fokus dari pipeline ke platform ecosystem strategy, dengan memusatkan upaya pada pemecahan  permasalahan utama dan mengurangi ataupun menghapus inefisiensi dalam rantai pasokan (supply chain). 

Perseroan akan terus secara selektif menggunakan modal belanja pada ROI yang lebih tinggi, dan model bisnis yang dimampukan oleh teknologi (technology-enabled business model) untuk mendukung Perseroan menghasilkan dampak yang lebih tinggi terhadap ekosistem bisnis dan para pemangku kepentingan.