Menyorot Nilai Akuisisi Pertagas

Oleh : wiyanto | Kamis, 05 Juli 2018 - 17:02 WIB

INDUSTRY co.idJakarta – Ada isu jika biaya akuisisi Pertagas mencapai Rp16,6 triliun. Apa benar?

Analis Pasar Modal Reza Priyambada menyatakan, tidak semua anak usaha Pertagas nantinya akan menjadi bagian dari PGAS.

“Bahkan cash PGAS per 2017 tidak cukup untuk membayar angka tersebut. Cash per akhir 2017 senilai USD1,03 miliar / IDR14,37 T dengan asumsi kurs IDR14 ribu,” ujarnya di Jakarta, Kamis (5/7/2018).

Ia katakana, jika asumsinya, cash tersebut ditambahkan dengan investasi jangka pendek dan aset tetap maka akan berjumlah USD2,80 miliar atau IDR39,35 T (kurs IDR14 ribu). Tetapi, itu asumsi penambahannya jika seluruh investasi jangka pendek dijual dan aset-aset tetap dilikuidasi.

Memang, lanjut dia,nantinya dengan adanya akuisisi tersebut PGAS akan menjadi besar dengan memanfaatkan jaringan gas milik Pertagas maupun jaringan/network yang dimiliki Pertamina sehingga PGAS dapat menambah pangsa pasar maupun cakupan yang lebih luas. Dari akuisisi ini, bukan hanya soal prospek saja yang harus dipertimbangkan namun juga angka dibalik akuisisi tersebut. Secara valuasi, memang angka valuasi kinerja dapat mengalami peningkatan jika diproyeksikan ke depan kinerjanya akan meningkat/bertumbuh namun, yang sudah pasti akan dihadapi PGAS ialah kondisi saat ini, yaitu harga akuisisi tersebut.

“Make sense kah? Semoga dari manajemen Pertamina hingga PGAS ada penjelasan lebih detil karena menyangkut kepercayaan dan minat pelaku pasar terhadap kinerja fundamental PGAS itu sendiri dan prospek sahamnya,”katanya.