INDUSTRY.co.id - Jakarta, Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) memperkirakan, ekspor tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia ke Amerika Serikat (AS) tahun ini mencapai US$4,8 miliar atau 39% dari total ekspor TPT nasional.

"Kontribusi ekspor tersebut naik 2% hingga 3% dari tahun lalu sebesar 36%. Keputusan AS untuk keluar dari kerja sama Trans Pacific Partnership (TPP) justru menguntungkan industri tekstil kita, karena sekarang kita dapat bersaing dengan tarif yang sama dengan negara eksportir TPT lainnya," kata Ketua Umum API, Ade Sudrajat di Jakarta, Jumat (27/1/2017).

Menurut Ade, selama ini produk TPT Indonesia dikenakan bea masuk 10% di pasar AS, sementara negara-negara seperti Vietnam dan Malaysia bisa menikmati bea masuk 0% karena menjadi negara anggota TPP.

"Kebijakan Presiden Trump keluar dari TPP menguntungkan Indonesia, jadi persaingannya apple to apple. Tadinya harus bayar 10%, sementara yang lainnya 0%," ujar Ade.

Ade optimistis, ekspor TPT ke AS bakal membaik tahun ini, seiring mulai berdatangannya order dari negara tersebut.

"Buyer sudah banyak yang berdatangan, dari segi gairah, terlihat lebih baik dari tahun lalu," ujarnya.

Ade menambahkan, meski memiliki kesempatan lebih besar persaingan untuk masuk ke pasar AS tetap ketat. Pemerintah harus lebih gencar melakukan promosi dagang dan memanfaatkan momentum ini.

"Ini kesempatan dan harus lebih agresif ikut pameran, karena 2017 banyak yang dibatalkan akibat pemotongan anggaran," tutur Ade.