Menko Luhut Sebut Kelapa Sawit Masih Jadi Penyumbang Terbesar dari Sektor Pertanian

Oleh : Ridwan | Rabu, 16 Mei 2018 - 08:30 WIB

INDUSTRY.co.id - Roma, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menekankan bahwa saat ini kelapa sawit adalah penyumbang terbesar dari sektor pertanian Indonesia. 

"Kelapa sawit juga memberikan kontribusi signifikan terhadap ekspor, dimana pada tahun 2017 total ekspor mencapai sekitar 15,5 Miliar Euro," kata Menko Luhut saat memberikan pidato kunci dalam Seminar ‘Pemberantasan Kemiskinan Melalui Pertanian dan Perkebunan Demi Perdamaian dan Kemanusiaan’, di Roma, Italia, (15/5/2018). 

Menurutnya, minyak kelapa sawit memiliki pengaruh signifikan terhadap penghidupan jutaan penduduk Indonesia. Luas total perkebunan kelapa sawit adalah sekitar 11,26 juta hektar. Lebih dari 41% dari area tersebut dikelola oleh petani kecil.

Dalam hal penciptaan lapangan kerja, sektor kelapa sawit menyediakan 5,5 juta karyawan langsung dan 12 juta karyawan tidak langsung. Sekitar 17,5 juta orang saat ini bekerja di industri minyak sawit. 

"Data yang ada memperlihatkan bahwa minyak sawit memiliki peran yang sangat signifikan dalam penciptaan lapangan kerja serta pengentasan petani Indonesia dari kemiskinan," terangnya. 

Pemerintah Indonesia meyakini kelapa sawit harus mempertimbangkan aspek sosial dan lingkungan sebagai elemen inti SDGs untuk mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan.

"Kami (Pemerintah Indonesia) telah menetapkan sejumlah kebijakan dan kerangka peraturan untuk memastikan perlindungan lingkungan dan sosial yang diterapkan dalam produksi sumber daya alam Indonesia yang diekspor. Implementasi IUU Fishing dan perikanan berkelanjutan, moratorium deforestasi, dan restorasi lahan gambut telah dilaksanakan selama beberapa tahun terakhir," ujar Menko Luhut. 

Indonesia adalah negara pertama di Asia yang memiliki standar produk kayu berkelanjutan yang diakui oleh UE melalui perjanjian bilateral yang kuat. Undang-undang UE mengakui legalitas kayu Indonesia yang juga diatur oleh peraturan Indonesia.

Menyinggung kebijakan untuk mengatasi tantangan deforestasi, Menko Luhut menjelaskan bahwa deforestasi di Indonesia disebabkan oleh banyak aspek.

“Kelapa sawit adalah sumber deforestasi paling sedikit. Bahkan di tingkat global, kelapa sawit adalah penyebab deforestasi terkecil. Satu-satunya ancaman paling kritis terhadap deforestasi di tingkat global sebenarnya adalah peternakan sapi," imbuhnya. 

Menko Luhut melanjutkan, kebijakan Indonesia mengatasi deforestasi adalah melalui reboisasi. 

“Hasilnya menggembirakan, pada tahun 2014-2015 deforestasi dikurangi, yang mulanya seluas 1,09 juta hektar, pada tahun 2015-2016 menjadi 0,63 juta hektar, tahun 2016-2017 menjadi 0,47 juta hektar. Bertentangan dengan banyak tuduhan LSM, Indonesia melakukan hal yang benar dalam mengatasi deforestasi," tegas Luhut. 

Indonesia juga telah menetapkan Standar Kelestarian kelapa sawitnya sendiri dan sepenuhnya mematuhi skema sertifikasi berbasis pasar. Minyak sawit adalah salah satu komoditas ekspor yang paling diatur di Indonesia.

“Ini berarti bahwa sebagian besar ekspor Minyak Sawit kami telah diakui sebagai 100% berkelanjutan,” Pungkas Menko Luhut.