Hampir 100 Persen Laba Bersih 2017 Puradelta Lestari Dibagikan Sebagai Dividen

Oleh : Abraham Sihombing | Senin, 23 April 2018 - 20:00 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta Pemegang saham PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS), pengembang dan pengelola kawasan terpadu Kota Deltamas, menyetujui pembagian dividen tunai untuk tahun buku 2017 bernilai Rp626,60 miliar (Rp13 per saham) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Grand Hyatt Hotel, Jakarta, Senin (23/4/2018).

Dividen tunai itu terdiri dari dividen interim bernilai total Rp313,30 miliar (Rp6,5 per saham) yang dibagikan kepada pemegang saham pada Desember 2017 serta dividen final dengan nilai yang sama dan akan dibayarkan pada 24 Mei 2018 mendatang, papar Tondy Suwanto, Direktur Independen DMAS, dalam acara paparan publik usai RUPST.

Tondy mengemukakan, dengan demikian total dividen yang dibagikan kepada para pemegang saham tersebut mencapai 95,4% dari laba bersih 2017 perseroan yang tercatat sebesar Rp657 miliar.

Ketika ditanyakan alasan manajemen membagikan dividen 2017 dengan payour ratio hampir 100% tersebut, Tondy menerangkan bahwa posisi keuangan perseroan saat ini dalam kondisi sehat dan memiliki dana tunai yang cukup. Itu karena, perseoran hingga akhir Desember 2017 tidak memiliki hutang kepada pihak lain.

Disamping itu, pembagian dividen dengan payout rasio sebesar itu bertujuan untuk meningkatkan shareholder value, imbuh Tondy.

Tondy juga mengungkapkan, manajemen DMAS akan mengalokasikan dana sebesar Rp500-600 miliar untuk membiayai belanja modal peseroan pada 2018. Sebesar 20-30% dari dana belanja modal tersebut akan digunakan untuk membiayai pembebasan lahan. Sementara itu, sisanya akan digunakan untuk mengmbangkan berbagai infrastruktur di kawasan Kota Deltamas.

Pembebasan lahan akan terus diupayakan perseroan untuk menjaga kesinambungan cadangan lahan ke depan. Total lahan perseroan tercatat 3.200 hektar dan yang sudah dikembangkan seluas 1.600 hektar. Sehingga landbank yang akan terus dikembangkan pada tahun-tahun ke depan masih ada seluas 1.600 hektar. Sementara itu, saat ini sudah ada 300 hektar lahan industri yang siap dijual, ungkap Tondy.

Selain untuk dijual, demikian Tondy, manajemen DMAS juga berharap dapat meningkatkan kinerja bisnisnya dari recurring income (pendapatan berkesinambungan). Saat ini, recurring income tersebut diperoleh perseroan dari 5 unit rental factory (pabrik yang disewakan) dan saat ini sudah terisi semua.

Kemudian, recurring income perseroan juga berasal dari property investment, serviced apartment (apartemen sewa), pendistribusian air bersih untuk para konsumen di Kota Deltamas serta jasa pengolahan air limbah.

Tondy menuturkan, manajemen DMAS memiliki kebijakan bahwa 5% dari total lahan DMAS tersebut atau sekitar 160 hektar akan dialokasikan untuk pembangunan berbagai produk-produk properti yang dapat disewakan kepada pihak lain, misalnya seperti rental factory.

Tahun ini, kami akan menyelesaikan pembangunan 2-4 unit gudang yang akan disewakan sebagai rental factory. Konsumen rental factory ini akan memulai usahanya di Kota Deltamas melalui penyewaan pabrik sepert ini. Kemudian, mereka nantinya akan membeli lahan dan membangun pabrik mereka secara permanen di kawasan industri yang kami kelola tersebut, pungkas Tondy. (Abraham Sihombing)