Ini Pesan Presiden Jokowi Kepada Para Pelaku Industri Kreatif

Oleh : Chodijah Febriyani | Kamis, 19 April 2018 - 17:25 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Presiden Joko Widodo mengatakan Industri kreatifitas mempunyai peranan yang sangat penting bagi Indonesia. Dan, Indonesia mempunyai peluang yang besar di dalam mengembangkan ekonomi kreatif.

"Ekonomi Kreatif sangat cocok untuk orang Indonesia. Setiap kali kelilng dunia dan banyak bertemu orang baru, mereka mengatakan bahwa desain baju Muslim di Indonesia sangat luar biasa dan sangat digandrungi banyak orang," jelas Presiden Jokowi yang memakai kain songket berwarna biru dalam pembukaan Muslim Fashion Festival (Muffest) yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (19/4/2018).

Sehingga, tambah Jokowi bagaimana Indonesia menjadi kiblat Muslim Dunia. Ia berpesan kepada seluruh industri kreatif untuk bekerja sama dengan berbgai sektor supaya busana Muslim Indonesia ada ciri khas ke-Indonesiaannya.

"Sama seperti gaya Muslim di Saudi Arabia, Turki yang mereka juga mempunyai ciri khas. Kita juga harus kembangkan juga gaya khas Indonesianya," ujarnya.

Jokowi berkata, fesyen yang paling baik, yaktu bisa menciptakan tradisi dan modern yang seimbang. Sehingga, ciri khas Indonesia bisa kita lihat dan kita baca.

"Selanjutnya, marilah kita sering bersinergi dengan berbagai produk. Misalnya, produk olahraga. Sehingga, dari busana yang digunakan tidak menghalangi para atlet untuk tetap berprestasi dan tetap mencerminkN budaya Muslim," jelasnya.

Terakhir, Ia juga menghimbau agar tetap memperhatikan aspek teknolgi berupa perkembangan e-commerce di Indonesia.

"Dampak perpindahan konsumen dari menggunakan offline ke online cukup besar. Oleh karena itu banyak yang mengeluh karena tidak bisa mengikuti perkembangan  jaman. Karenanya, kita harus memperhatikan perkembangan teknologi di Indonesia," pungkas Jokowi.

Muslim Fashion Festival (Muffest) yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC), berlangusung selama empat hari mulai tanggal 19 hingga 22 April 2018.