Jokowi Coret 14 Proyek Strategis Nasional Senilai Rp 246 T, Ada Apa?

Oleh : Ahmad Fadli | Rabu, 18 April 2018 - 13:00 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) melalui Komite Percepatan Penyediaan Infrastuktur Prioritas (KPPIP) memastikan sebanyak 14 proyek keluar dari daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) karena tidak bisa memulai konstruksi sebelum triwulan III 2019.

Keterangan pers tertulis KPPIP yang diterima di Jakarta, Selasa (17/4), menyatakan sebanyak 14 proyek senilai Rp264 triliun telah kehilangan status sebagai PSN karena tidak lagi memenuhi kriteria batas waktu konstruksi yang telah ditetapkan oleh KPPIP.

Pemenuhan kriteria ini menjadi syarat yang penting karena dapat memberikan kepastian atas waktu pelaksanaan pembangunan PSN. Dengan masuk sebuah proyek ke tahap konstruksi maka akan mengurangi risiko yang muncul akibat perubahan kebijakan serta menunjukkan tingkat kepastian bahwa proyek tersebut akan terus berlanjut hingga siap beroperasi.

Proyek-proyek yang kehilangan status sebagai PSN, antara lain Jalan Tol Waru (Aloha)-Wonokromo-Tanjung Perak di Jawa Timur (18,2 km), Jalan Tol Sukabumi-Ciranjang-Padalarang di Jawa Barat (61 km), dan Kereta Api Kertapati-Simpang-Tanjung Api-Api di Sumatera Selatan (bagian dari Jaringan Kereta Api Trans Sumatera).

Kemudian, Kereta Api Muaraenim-Pulau Baai di Sumatera Selatan-Bengkulu, Kereta Api Tanjungenim-Tanjung Api-Api di Sumatera Selatan, Kereta Api Jambi-Pekanbaru di Jambi-Riau, dan Kereta Api Jambi-Palembang di Jambi-Sumatera Selatan.

Selain itu, Pembangunan Rel Kereta Api Provinsi Kalimantan Timur, Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta Koridor Timur-Barat, Bandara Sebatik di Kalimantan Utara, dan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Mebidang (Medan, Binjai, Deliserdang) di Sumatera Utara.

Terakhir, Bendungan Telaga Waja di Bali, Bendungan Pelosika di Sulawesi Tenggara, dan Kawasan Ekonomi Khusus Merauke di Papua.

Tidak hanya 14 proyek yang dikeluarkan dari PSN, namun juga terdapat 10 proyek senilai Rp61,5 triliun yang juga dikeluarkan dengan alasan masa pembangunan proyek tersebut sudah selesai dan telah beroperasi sepenuhnya pada akhir 2017.

Dengan demikian, dari awalnya terdapat 245 proyek yang masuk PSN plus dua program, setelah dilakukan evaluasi, daftar PSN menjadi 222 proyek dan tiga program dengan nilai investasi kurang lebih mencapai total Rp4.100 triliun.

Terdapat satu proyek dan satu program tambahan yang masuk dalam PSN ini, yaitu proyek pembangunan Universitas Islam Internasional Indonesia dan Program Pemerataan Ekonomi.

Berdasarkan hasil evaluasi ini, diharapkan terdapat kepastian waktu pelaksanaan konstruksi proyek infrastruktur agar dapat dieksekusi dengan cepat, sehingga masyarakat segera menerima manfaat dari pembangunan yang sedang gencar dilaksanakan.

Proses evaluasi untuk memasukkan maupun menghilangkan status PSN dalam proyek infrastruktur ini telah dilakukan menggunakan empat kriteria utama, yaitu kriteria dasar, kriteria strategis, kriteria operasional, dan kriteria dukungan yang jelas.