Revolusi Industri ke 4, Pemerintah Akan Berikan Kemudahan Bagi Tenaga Digitalisasi

Oleh : Hariyanto | Senin, 16 April 2018 - 12:58 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan ditemukanya internet memunculkan revolusi industri yang ke 4 dimana efisiensi dari mesin dengan manusia dan mesin dengan mesin sudah terkoneksi dengan internet of things (IoT)

Meski begitu, Airlangga memastikan revolusi industri 4.0 tak akan mengancam profesi tertentu yang ada di masyarakat Indonesia, tapi justru semakin banyak profesi yang dibutuhkan dalam program Making Indonesia 4.0.

"Misalnyae-commerce, banyak profesi-profesi yang dibutuhkan seperticall center, custemer servicedan lainnya," kata Airlangga saat menjadi pembicara dalam Forum Merdeka Barat di Jakarta, Senin (16/4/2018).

Menteri Airlangga mengatakan, pemerintah akan memberikan kemudahan bagi tenaga-tenaga kerja digitalisasi yang ada di Indonesia sebagai antisipasi agar para tenaga kerja digital tersebut tidak lari ke luar negeri. "Sehingga mereka ini bisa disimpan di dalam negeri," ujarnya.

Ia mengatakan, pada tahun 70an sampai tahun 90an terkait dengan otomatisasi dan robotisasi, jumlah tenaga kerja yang diserap sudah jauh lebih kecil di bandingkan revolusi kedua. Meski demikian tetap saja masih banyak profesi yang dibutuhkan pada era robotik tersebut.

"Banyak profesi-profesi yang dibutuhkan. Walaupun robotik tapi banyak pekerjaan di balik robot," ungkapnya.

Airlangga menambahkan, Pemerintah akan terus meningkatkan kompetensi sumber daya manusia di Indonesia untuk menjadi tenaga kerja digitalisasi. Menurutnya, hal itu sudah dipikirkan secara matang oleh pemerintah.

"Sesudah infrastruktur Pak Presiden mendorong untuk fokus ke pendidikan SDM. Tahun ini vokasi akan digenjot, kemudian politeknik, kemudian Kementerian Tenaga Kerja akan melakukanreskilling," paparnya.