INDUSTRY.co.id - Jakarta - Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) memperkirakan produksi minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) pada semester I tahun ini mencapai 19 juta ton, atau naik 5,56% dari realisasi produksi semester I tahun lalu sebesar 18 juta ton. 

"Produksi CPO nasional pada Januari hingga Februari memang cenderung melambat karena faktor alamiah, namun bulan ini produksi sudah kembali normal dan mulai menunjukkan tren peningkatan," kata Ketua Umum DMSI, Derom Bangun kepada pers di Jakarta, Selasa (10/4/2018). 

Produksi CPO nasional pada Februari 2018, menurut Derom, mencapai 3,50 juta ton, sebelumnya produksi pada Januari 2018 ditaksir mencapai 3,65 juta ton. Produksi CPO Januari hingga Februari 2018 cenderung melambat mengikuti siklus panen. 

"Estimasi kami untuk produksi CPO Februari 2018 sebesar 3,50 juta ton. Pada Maret dan April 2018, produksi akan meningkat dan estimasi produksi CPO nasional untuk semester I-2018 adalah 19 juta ton,” kata Derom.

Derom menambahkan, siklus produksi yang naik pada Maret dan April akan menambah jumlah stok, akibatnya harga akan mengalami tekanan. Harga akan tertekan sedikit atau terkoreksi sekitar 1% hingga 2% dari posisi saat ini. 

"Setelah terkoreksi, harga bisa naik lagi. Sebab, memasuki Mei hingga Juni 2018 permintaan akan meningkat, sementara produksi sedikit menurun, lonjakan permintaan dipicu oleh stok awal tahun yang sudah berkurang,” ujar Derom. 

Sedangkan proyeksi ekspor CPO dan turunannya, tidak termasuk dari minyak kernel, pada Februari adalah 2,40 juta ton dan pemakaian dalam negeri 1 juta ton sehingga stok 3,50 juta ton. 

Hanya saja, pasar ekspor akan mengalami perubahan menyusul kebijakan India yang kembali akan menaikkan bea masuk atas impor CPO. (imq)