INDUSTRY.co.id - Jakarta-Aliansi Masyarakat Tembakau Indonesia (AMTI)menyampaikan bahwa sektor tembakau dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 6 juta orang. Terbukti memberikan multiplayer effect yang signifikan dalam pembangunan Indonesia.

Ketua Umum AMTI Budidoyo mengatakan, serapan tenaga kerja terbagi tenaga kerja di hilir mencapai 4,28 juta dan hulu 1,7 juta, sehingga total 6 juta tenagakerja pada industry tembakau.

Atas hal tersebut, maka industry tembakau dalam perkembangannya, petani tembakau berupaya menerapkan sistem budidaya pertanian yang baik dan sesuai arah sasaran pembangunan berkelanjutan.

"Mengingat pertanian tembakau lebih memiliki surplus ekonomi, sehingga menjamin kesinambungan investasi pada budidaya tanaman selanjutnya," kata dia di Jakarta, Jumat (23/3/2018).

Menurutnya, pembangunan berkesinambungan adalah proses pembangunan baik lahan, kota, bisnis, masyarakat dan lain sebagainya yang berprinsip mencukupi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan kebutuhan generasi masa depan.

Data pada 2015, penerimaan negara dari cukai rokok 11,3% dari total penerimaan negara dari pajak atau 9,5% dari total penerimaan negara.

Kata dia, proses pembangunan berkesinambungan ini mengoptimalkan penggunaan sumber energi alam, sumber energi manusia dan iptek. Dengan menserasikan ketiga komponen pembangunan berkesinambungan.

"Indonesia nanti akan jadi tuan rumah musyawarah petani tembakau se Asia di Lombok 27 Maret 2018," katanya.