INDUSTRY.co.id - Jakarta- Pengelola Rumah Sakit Hermina, PT Medikaloka Hermina merencanakan untuk melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2018.

"Rencananya tahun ini, kalau sudah memenuhi syarat dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kita jalan. Kita usahakan tahun ini," ujar Bussiness Development Department Head, Medikaloka Hermina, Maudy Maulia Rakhmi di Jakarta, Rabu (21/3/2018))

Saat ini, lanjut dia, pihaknya sedang menyiapkan dokumen pengajuan IPO salah satunya laporan keuangan perusahaan yang sudah di audit oleh Akuntan Publik. Perusahaan berencana akan menyerahkan laporan keuangan perode Desember 2017.

"Kita maunya pakai buku Desember, masih banyak yang harus dipersiapkan," katanya.

Dalam aksi korporasi itu, ia menambahkan bahwa pihaknya telah menunjuk sebanyak empat sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi IPO, yakni PT Mandiri Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, Credit Suisse, dan Citigroup securities Indonesia.

Terkait target dana IPO, Maudy Maulia Rakhmi belum dapat memastikan besaran nilainya. Namun, diperkirakan mencapai sekitar Rp2 triliun.

"Target awalnya sekitar Rp2 triliun, atau 200 juta dolar AS. Mungkin sebesar itu, tetapi intinya belum pasti," ucapnya kepada awak media.

Pada 2018 ini, pihak BEI menargetkan sebanyak 35 perusahaan melaksanakan IPO. Dalam data BEI, sepanjang tahun ini baru terdapat dua perusahaan yang telah resmi mencatatkan sahamnya di BEI melalui IPO, yakni PT LCK Global Kedaton Tbk (LCKM), dan PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk (BOSS). Budi Suyanto