Minimnya Pasokan Garam, Lima Perusahaan Mamin Terpaksa Berhenti Beroperasi

Oleh : Ridwan | Jumat, 09 Maret 2018 - 10:12 WIB

INDUSTRY.co.id -Jakarta, Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (Gapmmi) Adhi Lukman mengatakan, keterbatasan pasokan garam industri menyebabkan lima perusahaan akan berhenti beroperasi.

"Saat ini pasokan garam industri masih sangat minim, imbasnya lima perusahaan akan berhenti beroperasi sementara sambil menunggu impor garam," ujar Adhi kepada awak media di Jakarta (8/3/2018).

Ia menambahkan, kelima perusahaan yang bakal berhenti beroperasi karena tak memiliki pasokan bahan baku garam itu kebanyakan berasal dari perusahaan makanan, seperti untuk produk mi instan, biskuit, dan makanan ringan.

Adhi mengungkapkan, saat ini kebutuhan industri makanan dan minuman untuk garam industri mencapai 535 ribu ton. Sehingga, kepastian bahan baku mesti tersedia agar tidak menghambat produktivitas pelau industri. Telebih menjelang periode Ramdhan dan Lebaran, dimana kebutuhan makanan dan minuman secara musiman akan meningkat.

"Jangan sampai produksi terhenti," tutur Adhi.

Menurutnya, rekomendasi impor garam yang sebelumnya diberikan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pun dinilai tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan industri.

Sementara itu, Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Panggah Susanto juga menuturkan kebutuhan industri tidak bisa menunggu panen garam. Data ketersediaan bahan baku juga mesti dihitung secara tepat untuk memastikan kegiatan produksi.

"Bisa dilihat pabriknya dan kapasitasnya," ujarnya.

Rekomendasi impor garam sebelumnya berasal dari Kementerian Perindustrian mulai dialihkan ke KKP sejak 2015. Sehingga, perbedaan data yang muncul kemudian menjadi persoalan baru.