Investasi Reksadana Bisa Lewat Online

Oleh : Wiyanto | Senin, 05 Maret 2018 - 11:24 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta– PT Tokopedia (Tokopedia), gandeng PT Bareksa Portal Investasi (Bareksa) dalam menyediakan fasilitas pembelian reksa dana online, yang bertujuan mempermudah akses masyarakat dalam berinvestasi.

Melissa Siska Juminto, Managing Director Tokopedia menjelaskan bahwa hadirnya reksa dana online di Tokopedia bertujuan untuk mendorong semangat masyarakat dalam berinvestasi.

“Kemauan dan kemampuan berinvestasi menjadi tahap penting dalam meningkatkan inklusi keuangan masyarakat. Ini merupakan bentuk dukungan Tokopedia dalam mendukung pengembangan inklusi keuangan berbasis inovasi digital.” katanya di Jakarta, Senin (5/3/2018).

Presiden Direktur PT Bareksa Portal Investasi, Ady F Pangerang, mengatakan kerja sama untuk semakin memperluas penetrasi pasar dan pengembangan inovasi digital, terutama di industri e-commerce. “Kami menyambut baik kerja sama strategis dengan Tokopedia ini. Sebab Bareksa kembali berkesempatan untuk semakin memperluas pemasarannya, terutama dalam pengembangan inovasi dunia digital dan e-commerce,” ungkap Ady.  

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan, kinerja industri reksa dana sepanjang tahun lalu cukup cemerlang. Jumlah reksa dana tahun lalu naik menjadi 1.777 produk dibandingkan 2016 yang sebanyak 1.425 produk. Nilai aktiva bersih (NAB) industri reksa dana pada 2017, juga melonjak 35 persen menjadi Rp 457,5 triliun dari Rp 338,7 triliun di 2016.

Tidak berbeda jumlah unit penyertaan (UP) beredar sepanjang 2017 tercatat 324,2 miliar, atau naik 35 persen dari 2016 yang sebanyak 240,2 miliar. Nilai subscription naik 10 persen menjadi Rp 386,5 triliun pada 2017.

Data OJK menyebut, jumlah reksa dana pasar uang konvensional per 29 Desember 2017 sebanyak 132 produk atau naik 19 persen dari 2016. NAB reksa dana konvensional pada tahun lalu tercatat Rp 49,8 triliun atau melonjak 74,5 persen dibandingkan 2016. Tidak berbeda jumlah reksa dana pasar uang syariah juga melonjak 73 persen jadi 26 produk dan NAB meroket 80 persen jadi Rp 2,05 triliun.

“Pertumbuhan dana kelolaan di reksa dana pasar uang merupakan yang terbesar dibandingkan jenis reksa dana lainnya. Hal ini mempertegas pola simpanan masyarakat yang mulai memilih reksa dana pasar uang sebagai alternatif investasi mengantisipasi penurunan bunga deposito,” tambah Ady.