Desember 2016, Surplus Neraca Perdagangan RI Diperkirakan USD450-470 Juta

Oleh : Abraham Sihombing | Jumat, 13 Januari 2017 - 12:43 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta – Surplus neraca perdagangan Indonesia pada Desember 2016 diperkirakan antara USD450-470 juta. Jika dibandingkan pada November 2016 sebesar USD837 juta, maka surplus perdagangan itu diperkirakan lebih rendah sekitar 44-46%. Demikian diungkapkan Bhima Yudhistira, Peneliti dari Institute for Development on Economics and Finance (Indef).
 
Dalam keterangan tertulis, Kamis (12/01/2017), Bhima mengungkapkan, nilai ekspor Indonesia pada Desember 2016 diperkirakan sedikit meningkat berkat pemulihan harga komoditas, terutama batu bara, minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan minyak mentah.
 
Bhima memaparkan, kinerja impor Indonesia pada Desember 2016 diperkirakan sedikit lebih rendah dibandingkan pada November 2016. Terutama impor barang konsumsi yang diperkirakan mengalami penurunan karena berkurangnya daya beli masyarakat. Pertumbuhan nilai ekspor pada Desember 2016 diprediksi antara 5-6%, sedangkan impor cenderung turun antara 8-9% dibanding satu bulan sebelumnya.
 
Sementara itu, Gundy Cahyadi, ekonom The Development Bank of Singapore (DBS), memprediksi, ekspor Indonesia pada Desember 2016 tumbuh 7,1% dan impornya hanya naik 2,2%. Meski demikian, rasio tersebut masih lebih tinggi dibandingkan perkiraan yang ditetapkan pada November 2016.
 
Gundy menjelaskan, penurunan kegiatan impor barang sudah mencapai titik jenuh menjelang akhir 2016. Jika tren tersebut dapat terus bertahan, maka hal tersebut akan mendukung pertumbuhan investasi pada 2017. “Hal positif ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi pada tahun ini,” imbuhnya.***