Kemenperin Klaim Industry 4.0 Buka Peluang Kerja Baru

Oleh : Hariyanto | Selasa, 20 Februari 2018 - 18:05 WIB

INDUSTRY.co.id-Yogyakarta-Penerapan sistem Industry 4.0dinilai dapat menghasilkan peluang pekerjaan baru yang lebih spesifik, terutama yang membutuhkan kompetensi tinggi.

Untuk itu, dibutuhkan transformasi keterampilan bagi sumber daya manusia (SDM) industri di Indonesia yang mengarah kepada bidang teknologi informasi.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian, Ngakan Timur Antara mengatakan, studi yang dilakukan terhadap industri yang ada di Jerman menunjukkan bahwa permintaan tenaga kerja akan meningkat secara signifikan hingga 96 persen, khususnya di bagian R&D dan pengembangan software.

"Istilah Industry 4.0 ini pertama kali muncul di Jerman pada tahun 2011. Pada pertemuan World Economic Forum 2015, Kanselir Jerman Angela Merkel menjelaskan, revolusi​ industri keempat merupakan sistem yang mengintegrasikan dunia onlinedengan produksi industri," ujar Ngakan di Yogyakarta, Selasa (20/2/2018).

Ia menambahkan, dengan penggunaan teknologi terkini dan berbasis internet, menurut Ngakan, muncul pula permintaan jenis pekerjaan baru yang cukup banyak, seperti pengelola dan analis data digital, serta profesi yang dapat mengoperasikan teknologi robot untuk proses produksi di industri.

"Bahkan, ada beberapa potensi keuntungan yang dihasilkan sebagai dampak penerapan konsep Industry 4.0," terangnya.

Keuntungan tersebut,antara lain mampu menciptakan efisiensi yang tinggi, mengurangi waktu dan biaya produksi, meminimalkan kesalahan kerja, dan peningkatan akurasi dan kualitas produk.

Agar menjamin keberlangsungan sistem Industry 4.0berjalan secara optimal, Ngakan menyebutkan, ada beberapa prasyarat yang harus dipenuhi oleh industri.

Kebutuhan penunjang itu di antaranya adalah ketersediaan sumber daya listrik yang melimpah, murah, dan kontinyu, serta ketersediaan infrastruktur jaringan internet dengan bandwidth yang cukup besar dan jangkauan luas (wide coverage).

Selanjutnya, ketersediaan data center dengan kapasitas penyimpanan yang cukup banyak, aman dan terjangkau, ketersediaan infrastruktur logistik modern, dan kebijakan ketenagakerjaan yang mendukung kebutuhan industri sesuai dengan karakter Industry 4.0.

"Tahun 2018 ini kami akan melakukan sosialisasi besar-besaran untuk industry 4.0," jelasnya.

Kemenperin pun telah membuat program pendidikan vokasi yang mengusung konsep link and match antara industri dan SMK.

"Kami juga punya beberapa balai diklat yang bisa dipakai oleh industri untuk meningkatkan kemampuan tenaga kerjanya," tutur Ngakan.