Koperasi Simpan Pinjam BMT UGT Sidogiri Targetkan Aset Tembus Rp 5 Triliun

Oleh : Ahmad Fadli | Minggu, 18 Februari 2018 - 18:41 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta- Koperasi simpan pinjam pembiayaan syariah Baitul Maal wat Tamwil Usaha Gabungan Terpadu (BMT UGT ) Sidogiri menargetkan asetnya bisa tembus mencapai Rp 5 triliun hingga tahun 2020. Untuk tahun buku 2017 asset BMT Sidogiri mencapai Rp 2,4 trilyun.

Ketua pengurus koperasi UGT Sidogiri Indonesia, KH Mahmud Ali Zain dalam sambutannya di acara RAT mengatakan, untuk mencapai target tersebut diperlukan kerja yang sangat keras bagi BMT Sidogiri, untuk itu konsolidasi seluruh pengurus dan anggota untuk mencapai target itu selalu dilakukan.

"Itulah target-target yang akan kami lakukan,"terangnya.

Dalam perkembangan kinerja selama ini, BMT UGT Sidogiri Indonesia telah memiliki jaringan berupa kantor cabang di 49 provinsi dan 1 di mancanegara yakni Malaysia. Selain itu, BMT tersebut di tahun 2017 memiliki jumlah anggota 16.647 anggota dan mengalami kenaikkan dibandingkan dengan tahun 2016 berjumlah 16.010 anggota.

Dalam operasionalnya BMT UGT Sidogiri memberikan pelayanan berupa simpanan, pembiayaan dan layanan multi jasa. BMT UGT Sidogiri, kata KH Mahmud Ali Zain, terus memberikan keuntungan kepada para anggota bahkan dalam setiap RAT, BMT UGT Sidogiri selalu mematok sisa hasil usaha (SHU) sebesar 15 persen dan tidak pernah dibawah angka tersebut. "Itulah komitmen yang selama ini kami lakukan,"paparnya.

BMT UGT Sidogiri dalam operasionalnya bukan sekedar bisnis saja, tapi juga terlibat dalam program - program sosial, diantaranya dalam fungsi perannya mengumpulkan zakat, infaq, shadaqah. Dalam tahun 2016 BMT UGT Sidogiri mampu menghimpun zakat sebesar Rp 8,5 miliar yang didistribusikan dalam bentuk zakat produktif dan konsumtif.

Ia berharap zakat tersebut akan semakin bertambah di tahun - tahun berikutnya. Melihat dari potensi anggota dari BMT UGT Sidogiri yang selalu bertambah.

Untuk meningkatkan kinerja bisnisnya, BMT UGT Sidogiri akan terus berinovasi dalam mengembangkan bisnisnya, diantaranya adalah dengan meningkatnya pelayanan dari segi IT. Dimana untuk sistem IT, BMT UGT Sidogiri menjalin kerjasama dengan bank BRI Syariah dalam sistem host to host dalam sistem IT.

Dengan demikian, bagi anggota BMT UGT Sidogiri bisa memiliki ATM BMT UGT dan bisa digunakan untuk transaksi di seluruh jaringan ATM BRI diseluruh Indonesia. Selain itu juga, terkait dengan pengembangan usaha, BMT UGT Sidogiri berinovasi bisnis dalam pembuatan penyertaan modal kerja (PMK) dengan adanya PMK inilah sektor - sektor riil yang ada di masyarakat bisa dijembatani oleh unit usaha yang dibuat oleh BMT UGT Sidogiri berdasarkan PMK dari para anggota tersebut.

Sementara di tempat yang terpisah, Staf Ahli Kementerian Koperasi dan UKM, Untung Tri Basuki dalam kesempatan itu juga menegaskan bahwa RAT adalah sebuah proses ritualitas yang harus ditaati oleh tiap institusi bernama koperasi.

Di kesempatan itu, semua pengurus yang mengoperasikan koperasi harus jujur dan memiliki komitmen tinggi dalam melaporkan apa yang dilakukan dalam mengelola koperasi. Proses tersebut, yang selama ini terjadi di RAT BMT UGT Sidogiri yang melaporkan secara transparan. Hal ini menurutnya merupakan sebuah edukasi dalam berkoperasi.