INDUSTRY.co.id - Jakarta - Lembaga riset Frost & Sullivan memperkirakan penjualan kendaraan bermotor tahun ini bisa menyentuh angka 1,125 juta unit atau tumbuh 4,6%. 

"Kehadiran model baru bisa menjadi pendorong penjualan. Rendahnya suku bunga acuan bisa semakin meningkatkan penjualan tahun ini," kata Senior Vice President of Mobility Frost & Sullivan, Vivek Vaidya kepada pers di Jakarta, Jumat (19/1/2018).

Namun, Vivek melihat sentimen negatif yang bisa menekan angka penjualan kendaraan. 

"Pelaku industri harus mewaspadai kenaikan harga minyak dunia yang bisa menekan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Kenaikan harga minyak dunia, secara tidak langsung bisa berdampak pada target penerimaan pajak, yang ujung-ujungnya menekan industri kendaraan bermotor," ungkapnya.

Sedangkan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mematok target konservatif tahun ini. Ketua I Gaikindo, Jongkie Sugiarto, memprediksi, angka penjualan kendaraan roda empat tahun ini sebesar 1,1 juta unit atau naik 1,8% dibanding 2017, dengan kuantitas penjualan 1,079 juta unit. 

"Gaikindo mencatat total produksi mobil hingga November 2017 mencapai 1,13 juta unit. Bila melihat sejumlah indikator sepanjang tahun lalu, kami menaruh harapan akan ada pertumbuhan penjualan kendati tidak besar," tutur Jongkie.