INDUSTRY.co.id - Madiun, PT Industri Kereta Api (Inka) (Persero) telah menandatangani kontrak kerja proyek pengadaan Light Rail Transit (LRT) sebesar Rp3,9 triliun.

Adapun kontrak tersebut untuk 31 rangkaian kereta (train set) LRT Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek).

"Untuk pengadaan LRT Jebodebek 31 train set. Mungkin 4 train set akan jalan pada Maret 2019, itu yang pertama. Dan akan terus sampai 31 train set," ujar Direktur Utama PT Inka Budi Noviantoro saat acara MoU Kontrak Pengadaan Sarana LRT Jabodebek di Kantor Inka, Madiun, Kamis (18/1/2018).

Ia menambahkan, untuk desain semua kami (PT Inka) yang kerjakan. "Semua kami yang desain, untuk kecepatan bisa sampai 100 km per jam, tapi jarak stasiun kan pendek2, jadi paling 70 km per jam lah. Kalau mau lari jarak jauh 120 bisa, " terangnya.

Lebih lanjut, Budi mengungkapkan, Tingkat komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk LRT saat ini masih 45%. "Kedepan kami targetkan TKDN-nya mencapai 60%. Namun, semua itu mesti bertahap," kata Budi.

Menurut Budi, LRT Jabodebek memakai sistem terbaru dan modern. Karena nantinya akan memakai moving block, sehingga automatic semuanya.

Nantinya, lanjit Budi, LRT Jabodebek tidak akan memakai masinis, karena Head Way-nya hanya 1,5 menit. Jadi tidak boleh ada human eror.

"Karena kalau Head way-nya lebih kecil, kapasitasnya lebih besar. Ini paling modern untuk kelas LRT, Indonesia mungkin menggunakan kelas yang terbaru," tutup Budi.