E-Commerce Buka Peluang Tingkatkan Pertumbuhan Kinerja IKM

Oleh : Ridwan | Selasa, 16 Januari 2018 - 17:30 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian, Gati Wibawaningsih mengatakan, selama ini salah satu kendala utama yang dialami oleh para pelaku IKM adalah bagaimana mengembangkan bisnis mereka.

Namun, kehadiran e-commerce di Indonesia telah membuka peluang untuk meningkatkan pertumbuhan kinerja IKM.

"Dengan hadirnya e-commerce, mereka (IKM) dapat lebih mudah memasarkan produk mereka melalui online platform," ujar Gati di Jakarta, Selasa (16/1/2018).

Guna meningkatkan daya saing dan produktivitas IKM nasional, Kementerian Perindustrian terus memacu pengembangan program e-smart IKM.

Gati menjelaskan, program e-Smart IKM yang digagas oleh Kemenperin ini merupakan sistem berbasis data yang meliputi sentra dan produk IKM yang tersaji secara terintegrasi dengan marketplacelokal.

"Hingga saat ini, kami telah bekerjasama dengan lima unicorn yaitu Bukalapak, Blanja, Tokopedia, Blibli, dan Shopee," katanya.

Melalui e-Smart IKM, Kemenperin berupaya mempermudah dan memperluas akses pasar IKM melalui pemasaran online.

"Diharapkan program ini mampu meningkatkan keunggulan IKM di kancah domestik dan global karena memperoleh ketersediaan bahan baku, teknologi dan modal," imbuh Gati.

Lebih lanjut, menurut Gati, program e-Smart IKM ini juga memberikan panduan bagi pengambil kebijakan di dalam pelaksanaan fungsi pembinaan IKM yang lebih terpadu dan tepat sasaran.

"Jadi, berbagai manfaat bisa dirasakan oleh para pelaku IKM kita, seperti mendapatkan promosi online, mengurangi biaya promosi dan pemasaran, serta mendapatkan pembinaan dari pemerintah," ungkapnya.

Program e-Smart IKM ini mengusung sembilan komoditas unggulan dalam negeri yang tengah dipacu pengembangannya melalui pasar online, yaitu sektor kosmetik, fesyen, makanan, minuman, kerajinan, perhiasan, mebel, herbal dan produk logam.

"Tahun ini, salah satu sektor IKM yang akan digenjot pertumbuhannya adalah produk fesyen, khususnya busana muslim," tutur Gati.

Berdasarkan catatan Kemenperin dalam pelaksanaan workshope-Smart IKM sepanjang tahun 2017, telah diikuti sekitar 1.700 peserta. Angka tersebut melebihi target yang ditetapkan sebanyak 1.000 IKM.

Pada tahun 2018, ditargetkan dapat merangkul 4.270 IKM dan tahun 2019 sekitar 5.240 IKM. Sehingga pada 2019, jumlah IKM yang terlibat akan melampaui 10 ribu IKM dan sebanyak 30 ribu produk IKM lokal dapat diakses konsumen melalui marketplace.