Vokasi dan Inovasi Jadi Kunci Utama Pengembangan Industri Nasional

Oleh : Ridwan | Rabu, 27 Desember 2017 - 07:56 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui program pendidikan vokasi yang link and match antara SMK dan industri berhasil meningkatkan lapangan kerja baru.

Melalui program pendidikan vokasi link and match, Kemenperin telah bekerjasama di lebih dari 600 perusahaan dan 1.300 SMK.

"Tujuannya untuk meningkatkan laoangan pekerjaan. Dari program ini sudah menghasilkan 16 juta tenaga kerja di sektor industri," ujar Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto melalui laman facebooknya @Airlangga Hartarto di Jakarta (27/12/2017).

Selain itu, lanjutnya, pihaknya juga sedang mengembangkan program ini hingga wilayah Indonesia Timur. "Ke depan semoga tenaga kerja di Indonesia bisa terus berinovasi untuk mengembangkan industri," terangnya.

Menurutnya, peningkatan kemampuan tenaga kerja melalui pelatihan menjadi sangat penting untuk menciptakan SDM yang kompeten. Disisi lain, peningkatan inovasi menjadi kunci utama untuk mengembangkan industri nasional.

"Oleh karena itu, baik vokasi maupun inovasi Kemenperin akan mendorong fasilitasi dalam bentuk tax allowance," tuturnya.

Kemenperin sedang mengusulkan skema insentif baru kepada industri yang berkomitmen melakukan pengembangan pendidikan vokasi dan inovasi.

Insentif yang diajukan antara lain tax rebateatau tax deduction(pengurangan pajak) 200 persen untuk belanja yang terkait pelatihan dan pendidikan vokasi. Selain itu, fasilitas penurunan pajak senilai 300 persen untuk belanja yang terkait kegiatan penelitian dan pengembangan yang dilakukan perusahaan.

Dalam kebijakan ini, pemerintah akan memberi potongan pajak mencapai 200-300 persen dari jumlah investasi yang ditanamkan, baik dari sisi belanja operasional atauoperating expenditure(opex) dan belanja modal ataucapital expenditure(capex), sehingga pajak yang perlu dibayarkan sangat rendah.

Airlangga pun berharap, skema insentif tersebut dapat segera selesai dan bisa diterapkan secepatnya pada kuartal I tahun 2018. "Jadi ini yang sedang kamidorong terus, sehingga fasilitas ini akan menjadi pendorong bagi pertumbuhan industri nasional agar lebih berkembang dengan cepat," ungkapnya.